SINODEGKI.ORG – Saudara-saudara anggota dan simpatisan GKI yang dikasihi Tuhan, Beberapa hari ke depan menjadi waktu yang sangat krusial bagi perjalanan bangsa Indonesia. Dalam siklus 5 tahunan bangsa Indonesia akan kembali memilih para pemimpinnya. Sebuah kalimat bijak “A fish rots from the head down” (Ikan busuk dari kepalanya) mengingatkan kepada kita betapa penting dan krusialnya kepemimpinan itu bagi sebuah organisasi, institusi bahkan negara. Sebagai bagian dari orang percaya dan juga bangsa Indonesia, gereja tidak dapat meremehkan peristiwa pesta demokrasi untuk memilih pemimpin-pemimpin yang akan memegang tampuk kepemimpinan 5 tahun ke depan. Maka menjadi sangat penting untuk gereja
membekali seluruh anggota jemaatnya. Salah satu prasyarat terpenting seorang pemimpin adalah pribadi yang takut kepada Tuhan. Dalam situasi riil, ternyata tidak selalu mudah menilai tingkat religiusitas seseorang, oleh karena itu perlu memperhatikan beberapa hal yang seharusnya menjadi pertimbangan penting sebelum menentukan pilihan. Sebagai orang percaya kita tidak boleh berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa. Sebaliknya, setiap kita dipanggil untuk turut mengerjakan bagian kita. Yeremia 29: 7 mengingatkan,” Usahakanlah kesejahteraan kota …., dan berdoalah untuk kota itu kepada TUHAN, sebab kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu. Dalam 1 Tesalonika 5: 21, firman Tuhan juga mengingatkan kita demikian,” Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.” Untuk turut berperan serta menghadirkan kebaikan bagi bangsa dan negara kita dalam peristiwa pemilu, BPMS GKI mengajak seluruh anggota jemaat dan simpatisan GKI untuk mempertimbangkan beberapa hal berikut:

1. Mengajak seluruh anggota dan simpatisan GKI ikut mendoakan baik secara pribadi atau
   bersama-sama agar Tuhan memberkati bangsa Indonesia sekaligus menganugerahkan
   pemimpin terbaik untuk kebaikan Indonesia.
2. Mendorong setiap anggota dan simpatisan GKI untuk ikut serta memberikan suara dalam
   pemilihan umum ini. Dengan ikut memberikan suara maka kita ikut memilih pemimpin
   yang terbaik, sekaligus tidak membiarkan terpilihnya pemimpin yang tidak baik.
3. Mengajak anggota dan simpatisan GKI untuk memilih pemimpin yang memegang teguh
   Pancasila dan UUD 1945, juga berkomitmen menjaga Negara Kesatuan Republik
   Indoneisa, serta semangat Bhineka Tunggal Ika.
4. Mengajak anggota dan simpatisan GKI untuk memilih pemimpin yang takut kepada
   Tuhan, memiliki Integritas, rekam jejak yang baik dan tidak memiliki catatan buruk di
   masa sebelumnya serta taat kepada hukum dan aturan.
5. Mengajak anggota dan simpatisan GKI untuk memilih pemimpin yang berani
   menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi, keluarga atau
   kelompoknya.
6. Mengajak anggota dan simpatisan GKI untuk memilih pemimpin yang berpihak kepada
   yang miskin dan lemah serta memiliki kemauan berinovasi untuk kemajuan bangsa.
7. Mengajak anggota dan simpatisan GKI untuk memilih pemimpin yang menjunjung tinggi
   martabat manusia, bersedia menerima segala perbedaan, merangkul semua golongan
   untuk ikut berpartisipasi dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
   

Semoga Tuhan menolong dan memberkati bangsa Indonesia, sehingga peristiwa pemilu ini menjadi kesempatan untuk menghadirkan kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia.

SINODEGKI.ORG – Saudara-saudara anggota dan simpatisan GKI yang dikasihi Tuhan,

Kita menyadari bahwa dinamika kehidupan terus menemukan jalannya sendiri, manusia kadang dibuat pontang-panting dan jungkir balik olehnya. Sekalipun dinamika itu sebagian besar diakibatkan oleh perilaku segelintir manusia, namun pada kenyataannya semua orang harus menerima konsekuensinya. Tidak jarang manusia kadang menjadi pesimis dan menjadi lemah harapan menghadapi berbagai dinamika itu. Dunia baru saja melewati pandemi Covid-19, dan virus corona itu itu sewaktu-waktu masih  bisa  mengancam kehidupan manusia. Perang Rusia dan Ukraina yang sudah hampir memasuki  tahun ketiga sejak 24 Februari 2022, belum ada tanda-tanda akan usai. Walaupun kita tidak menjadi bagian langsung dari peperangan itu namun dampak buruk seperti krisis makanan, dan sumber sumber daya lain untuk  kepentingan industri yang mendukung kehidupan ikut terdampak. Perang antara Israel dan Hamas yang memakan ribuan korban membuat kita melihat fakta betapa kehidupan itu kadang seolah menjadi tidak lagi berharga hanya karena ego dan ambisi kelompok kelompok tertentu. Dalam konteks Indonesia menjelang dilaksanakan kembali pesta lima tahunan yaitu pemilu, beberapa waktu belakangan ini kita dipertontonkan situasi-situasi yang mengejutkan yang membuat sebagian dari kita mengalami kesulitan untuk mencernanya.

Sekalipun  ada banyak kesulitan yang harus kita hadapi saat ini, iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus mengajarkan kita untuk terus berjuang dan tidak menyerah. Pesan Firman Tuhan dalam Yohanes 12: 44, meneguhkan kita, “Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia bukan percaya kepada-Ku, tetapi kepada Dia, yang telah mengutus Aku.” Pesan ini terdengar sangat jelas ketika percaya kepada Yesus maka pada saat yang sama kita berpaut kepada Allah Bapa Sang pemilik kehidupan yang berkuasa dan sanggup melakukan apapun. Dengan kata lain seberat apapun kesulitan yang kita hadapi, kita tetap kuat dan mengalami sukacita di dalam Tuhan seperti dalam Habakuk 3: 17- 18: Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang,namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.

Menyongsong dan menghayati Masa Raya Natal tahun 2023 dan memasuki tahun baru 2024, BPMS GKI mengajak seluruh anggota dan simpatisan GKI berefleksi dan menghayati beberapa hal:

• Damai sejahtera tidak serta merta  menunjuk pada situasi yang ideal  atau sempurna. Jika kita merujuk pada situasi yang demikian maka kita akan sepakat bahwa itu adalah sebuah utopia, sebuah situasi sangat ideal yang mungkin tidak akan pernah tercapai di dunia ini. Alih-alih itu akan menjadi seperti sebuah fantasi yang tidak mungkin akan pernah terjadi.  Damai sejahtera adalah perubahan-perubahan kecil yang harus diperjuangkan oleh setiap pribadi manusia. Dan sebagai orang beriman kita dipanggil untuk  menjadi para utusan yang menghadirkan kebaikan-kebaikan kecil yang juga menjadi bagian yang ikut menghidupi dan mengerjakan kehadiran damai sejahtera itu.

• Sebagai bagian dari umat Allah yang telah menerima dan menjalani panggilan melanjutkan karya keselamatan di dalam Kristus, setiap angota GKI  baik sebagai pribadi, keluarga dan persekutuan gereja, terus diingatkan untuk ikut serta mengerjakan tugas-tugas  kehidupan bergereja dan  menggereja sebagai kepanjangan karya Kristus untuk menjadi garam dan terang bagi dunia.

• Setiap anggota GKI diingatkan untuk memahami tantangan kehidupan yang semakin sulit dan kompleks. Perkembangan kemajuan teknologi informasi yang pada satu sisi menjadi berkat namun pada saat yang lain menjadi ancaman yang sangat serius bagi kehidupan iman anggota GKI sebagai domba-domba Kristus. Penggunaan gadget pada anak-anak  pada satu sisi membuka cakrawala anak-anak pada dunia yang luas namun pada sisi yang lain memberi ancaman yang serius bagi mereka mengakses hal-hal yang tidak baik dan merugikan masa depan mereka. Bagi orang dewasa, teknologi informasi memberi ruang anggota jemaat terekspos dan tergoda pada hal-hal yang konsumtif, hedonis dan instan. Tawaran investasi yang menjanjikan, pinjaman online, bahkan judi online dll menjadi tantangan riil yang sering menjerat anggota jemaat ke dalam persoalan ekonomi, moral dan spiritual. Gereja harus memikirkan bagaimana menghadirkan pendampingan pastoral dan pengajaran bagi para anggota gereja.

• Mengakhiri tahun 2023  dan menyongsong tahun 2024, bangsa Indonesia akan memasuki salah satu masa krusial yaitu pemilihan para pemimpin dan para wakil rakyat yang akan duduk di lembaga Eksekutif dan Legislatif. Setiap anggota jemaat dipanggil untuk ikut mendoakan dengan sungguh-sungguh, kiranya Tuhan juga menolong menghadirkan yang terbaik untuk bangsa Indonesia. Pada sisi yang lain diharapkan setiap anggota GKI juga ikut berpartisipasi memberikan suara pada hari pemungutan suara itu, sekaligus bersama-sama ikut mengawal semua proses pesta demokrasi ini.

• Di tengah  berbagai tantangan kehidupan yang kita hadapi bagaimanapun juga  kita tetap harus bersyukur untuk semua kebaikan dan pertolongan Tuhan. GKI juga bersyukur untuk pelembagaan jemaat baru yang hadir di tengah keluarga GKI. GKI Grand Wisata Bekasi,

GKI Sunda Kelapa Jakarta dan GKI Pudak Payung Semarang menjadi 3 Jemaat baru yang melengkapi jumlah 234 Jemaat GKI pada saat ini.  Ada 2 Bakal Jemaat yang pada awal tahun 2024 jika Tuhan mengijinkan akan juga dilembagakan. Beberapa Pos Jemaat dan Bakal Jemaat yang lain yang telah diampu oleh beberapa Jemaat pada saat ini juga masih terus berproses untuk terus berkembang dan diharapkan bisa menjadi jemaat jemaat yang dewasa pada masa-masa mendatang dan menjadi rumah bagi anggota jemaat untuk beribadah.

Akhirnya, Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Kristen Indonesia (BPMS GKI) mengucapkan Selamat merayakan Natal 2023 dan Tahun baru 2024 kepada seluruh Jemaat GKl. Tuhan kiranya terus menolong, memperlengkapi dan memberkati kita semua sekaligus memandu hidup kita agar terus mejadi berkat bagi sesama dan kehidupan. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan.

Salam kami,

Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Kristen Indonesia

Pdt. Setyahadi                                            Pdt. Suhud Setyo Wardono

Ketua Umum                                                        Sekretaris Umum