Berapa Harga Keselamatanmu?

0
52

Yer. 50:1-7, 17-20; Luk. 22:39-46

Nubuat Tuhan tentang Babel bahwa pada akhirnya Babel pun akan dikalahkan oleh pasukan utara menimbulkan sebuah pertanyaan: ke mana umat Tuhan; Israel dan Yehuda akan berlari? Kepada siapakah mereka akan berlindung?
Mereka akan berlari, mereka ketakutan. Tetapi Tuhan sudah menyediakan tempat:

Yeremia 50:19-20 (TB) Tetapi Aku akan mengembalikan Israel ke padang rumputnya, supaya ia makan rumput di atas Karmel dan di Basan, dan menjadi kenyang di atas pegunungan Efraim dan di Gilead.

Pada waktu itu dan pada masa itu, demikianlah firman TUHAN, orang akan mencari kesalahan Israel, tetapi tidak didapatnya, dan dosa Yehuda, tetapi tidak ada ditemukannya, sebab Aku akan mengampuni orang-orang yang Kubiarkan tinggal hidup.

Bagaimanapun, seperti apapun, semurka apapun Tuhan, Dia adalah tempat berlindung yang abadi. Dia tidak pernah menolak manusia. Bahkan ketika Israel dan Yehuda kebingungan mencari perlindungan, Tuhan menyediakan diri untuk menjadi tempat perlindungan karena Dia mengampuni segala dosa dan kesalahan; pemberontakan umat-Nya, termasuk kita.
Dia pasti mengampuni kita ketika kita datang kepada-Nya dengan hati yang hancur.
Dia yang mengampuni adalah Dia yang menanggung dosa dan kesalahan kita. Lukas menggambarkan bagaimana pergumulan Yesus di Taman Getsemane tidaklah mudah;

Lukas 22:43-44 (TB) Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya.

Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.

Ini yang patut selalu kita ingat. Pengampunannya bukan pengampunan yang murahan. Dia mengampuni dengan pengorbanan yang luar biasa, bahkan mengorbankan nyawa-Nya sendiri.
Maka dalam hidup kita ingat selalu dalam pikitran, perkataan, dan perbuatan:

RELATED ARTICLE  Fokus Kabar Baik & Panggilan Tindakan Iman

Lukas 22:46 (TB) Kata-Nya kepada mereka: “Mengapa kamu tidur? Bangunlah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan.”

Keselamatan itu mahal tapi, berapa kita menghargai keselamatan kita? Apakah kita tak menggargainya?

Pdt.Agus Wijaya