Ada orang yang ragu untuk menunjukkan nilai-nilai luhur atau iman yang ia yakini ketika ia berada di tengah kumpulan orang-orang yang menganut dan menerapkan nilai-nilai yang berbeda, terlebih ketika ia merasa bahwa dalam kumpulan itu dia tergolong minoritas. Ada aneka hal yang dapat menyebabkan munculnya rasa ragu itu. Bisa karena malu tampil beda, bisa juga karena takut dianggap aneh. Bisa karena malu menunjukkan identitas, bisa juga karena takut ditolak atau dimusuhi. Tidak hanya tak berani menunjukkan identitas, bahkan tidak jarang ada orang yang lalu larut dalam nilai-nilai yang dianut mayoritas, meskipun itu tidak cocok dengan nilai-nilai iman yang dia anut.
Ada lagi orang yang larut karena ingin mendapatkan keuntungan tertentu, entah keuntungan bisnis, jabatan, dan lain-lain. Terhadap realitas semacam ini rasul Paulus mengingatkan: “Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang pekerja yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu.”(2 Tim. 2:15).
Mari berlomba menghadirikan kebenaran, menunjukkan nilai-nilai iman dalam kehidupan nyata.
