Daun Pisang

0
90
Daun Pisang

Pdt. Untari Setyowati,

Sebagai orang yang dianugerahi kesempatan tinggal di area tropis, pernahkah kita meluangkan waktu untuk memperhatikan aneka tumbuhan dunia tropis? Salah satunya adalah berbagai jenis pohon pisang. Selain buah yang bisa dimakan langsung bila telah masak, maka daun pisang dan batangnya pun bermanfaat bagi kehidupan manusia. termasuk jantung pisang pun bisa dibuat masakan.

Daun pisang dapat dipergunakan untuk alas makan, bahkan piring makan dengan cara dibuat pincuk, kata orang Jawa. bahkan, dapat menjadi pembungkus makanan alami, dan bisa juga direbus bersama makanan di dalamnya dan langsung dijual seperti arem-arem atau lontong. Bila hujan tiba, dan tidak membawa persediaan payung, maka daun pisang pun bisa menolong untuk sejenak menutupi kepala kita bila tiba-tiba hujan deras turun.

Daun pisang selain menjadi piring makan, alas makan atau bungkus makanan yang ramah lingkungan, dapat pula dipakai sebagai mainan anak yang alami. Sayangnya, anak-anak jaman sekarang, atau jaman gadget tidak mengenal mainan tradisional pasar-pasaran menggunakan pohon pisang hingga daunnya.

FIRMAN TUHAN yang menyapa kita dari Amsal 14:29 berkata demikian: “Orang yang sabar besar pengertiannya, tetapi siapa cepat marah membesarkan kebodohan.” Firman Tuhan mengajak kita untuk memperhatikan kata ‘sabar’ dan ‘membesarkan kebodohan.’

Untuk belajar sabar, membutuhkan kemauan kita untuk berhenti sejenak dari segala pekerjaan kita. Sensasi seni hidup dalam rasa kali ini mengajak umat Tuhan untuk memperhatikan daun pisang.

Untuk membuat daun pisang menjadi alas makanan atau pembungkus arem-arem, dibutuhkan waktu untuk memilih daun, mencuci, melap daun hingga kering, dan tehnik sederhana menyobek daun di bagian tak bertulang daun. Belum lagi bila membuat arem-arem, perlu proses lama untuk membuat nasi menjadi lembek dan isi arem-arem.

Untuk sabar, butuh waktu, telaten dan bersedia menunggu serta memperhatikan kepada kehidupan alam sekitar kita.  Untuk mengajarkan kesabaran, membutuhkan kemauan membawa diri dan anggota keluarga, salah satunya dengan  mengenal pohon pisang dan manfaatnya bagi kehidupan.

Namun semua kesabaran kita ada manfaatnya, karena kesabaran tidak pernah instant, musti diajarkan, dihidupi dan dikembangkan tahap demi tahap dan manfaat lainnya adalah mengecilkan kebodohan, bukan membesarkan kebodohan.

RELATED ARTICLE  Refleksi Harian 10 Juni 2015