Doa Itu Pengakuan

0
119

Dan. 9:15-19; Yak. 4:1-10

“Doa pengakuan dosa, apa yang kita doakan?”
Ada saja orang yang bertanya demikian. Apalagi kalau dengan embel-embel bahwa ia sudah berusaha sebaiknya melakukan yang baik dan benar (ingat orang muda yang ingin memperoleh hidup yang kekal dan bertanya kepada Tuhan Yesus).
Ketika berdoa, mungkin kita merasa tak berbuat salah selama hari itu atau minggu itu (tapi benarkah ada orang yang tidak berbuat salah?)
Daniel di pembuangan tentu juga berusaha melakukan yang benar. Namun sebagai bagian dari sebuah bangsa, Daniel juga mengakui bahwa dosa bangsanya adalah dosanya juga, dan karena itu ia memohonkan belas kasih Allah kepada bangsanya;

Daniel 9:18-19 (TB) Ya Allahku, arahkanlah telinga-Mu dan dengarlah, bukalah mata-Mu dan lihatlah kebinasaan kami dan kota yang disebut dengan nama-Mu, sebab kami menyampaikan doa permohonan kami ke hadapan-Mu bukan berdasarkan jasa-jasa kami, tetapi berdasarkan kasih sayang-Mu yang berlimpah-limpah.
Ya Tuhan, dengarlah! Ya, Tuhan, ampunilah! Ya Tuhan, perhatikanlah dan bertindaklah dengan tidak bertangguh, oleh karena Engkau sendiri, Allahku, sebab kota-Mu dan umat-Mu disebut dengan nama-Mu!”

Doa adalah pernyataan penundukan kita kepada Tuhan. Pengakuan bahwa kita adalah umat milik kepunyaan-Nya.

Yakobus 4:1, 8-10 (TB) Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu?
Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita.
Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.

RELATED ARTICLE  Refleksi Harian 13 Maret 2015

Ketertundukan kita menjadikan kita sadar siapakah diri kita, dan kita mampu meluruhkan segala nafsu kita.

Pdt. Agus Wijaya