HARI ULANG TAHUN KE-27 GEREJA KRISTEN INDONESIA: “GEREJA KRISTEN INDONESIA: RUMAH BERSAMA KITA”

0
209

“GEREJA KRISTEN INDONESIA: RUMAH BERSAMA KITA”

Segenap jemaat dan simpatisan GKI yang kami kasihi,
Di dalam keputusan kita untuk menyatu menjadi Gereja Kristen Indonesia terkandung tekad untuk menjadikan GKI ini sebagai rumah bersama kita. Dalam banyak tradisi Asia, rumah bukan hanya tempat konsumsi tetapi juga basis produksi. Dalam hal ini, hidup bersama dalam satu rumah memerbesar kemungkinan untuk menghasilkan buah karya yang berharga. Kekuatan dan pengalaman masing-masing penghuni lebih mudah untuk dipadukan menjadi sebuah sumberdaya yang besar. Potensi-potensi yang dimiliki setiap penghuni lebih mudah untuk dikembangkan secara sinergis. Hasilnya, karakter penghuni menjadi kritis, kreatif dan produktif. Secara pastoral, hidup bersama dalam satu rumah menempatkan kita pada posisi saling menguatkan, saling mengingatkan, dan saling menyembuhkan. Dengan demikian, hambatan-hambatan bagi produktifitas lebih mudah diatasi.

Meskipun demikian, bertahan hidup dalam rumah bersama tidak selalu mudah. Banyak rumah tangga yang dimulai dengan ikrar yang indah dan mengharukan ternyata tidak mampu bertahan. Tampaknya memiliki tekad untuk menggabungkan kekuatan dan mencapai tujuan bersama saja tidak cukup. Ketika kehidupan bersama gagal dipertahankan, seringkali yang dihasilkan justru upaya-upaya saling melemahkan, saling mengabaikan, atau bahkan saling menyakiti.
Setelah sekian lama GKI menyatu, banyak hal telah dihasilkan sebagai wujud sinergi kekuatan dan potensi kita. Di antaranya Tata Gereja GKI, Liturgi GKI, dan, yang terakhir,Konfesi GKI. Belum terhitung berbagai kegiatan, bahan pembinaan, program kerja, aksi sosial, dan proyek-proyek bersama yang dilakukan secara lintas jemaat, lintas klasis, lintas sinode wilayah, dan lintas badan pelayanan. Tidak semua capaian itu dihasilkan secara mudah. Dalam prosesnya kerap terjadi ketegangan dan kegalauan karena tajamnya perbedaan sudut pandang dan kebiasaan yang ada. Bagaimana pun, semua capaian itu telah membuktikan bahwa sampai sejauh ini kita mampu bertahan tinggal dan bekerja bersama dalam satu rumah.

RELATED ARTICLE  Menunda-nunda adalah tanda ketidakrelaan

Tentu kita tidak boleh berpuas diri dengan semua yang sudah kita hasilkan. Masih banyak yang harus dikerjakan bersama, baik untuk menghasilkan hal-hal baru maupun untuk menyempurnakan yang sudah ada karena tidak ada capaian kita yang dapat diklaim sempurna untuk selamanya. Kita perlu menyadari bahwa lamanya kita menyatu tidak dengan sendirinya berarti semakin mudahnya kita bersepakat. Perbedaan di antara kita selalu ada dan malahan tidak perlu dilenyapkan. Upaya untuk melenyapkan perbedaan dengan cara memerbanyak penyeragaman, pemusatan atau penyerentakan justru menimbulkan lebih banyak ketidaknyamanan yang mengganggu produktifitas. Yang perlu adalah memertahankan dan membangun terus semangat saling menguatkan, saling mengingatkan, serta saling menyembuhkan; dan pada saat yang sama mengawasi godaan kearah saling melemahkan, saling mengabaikan, dan saling menyakiti dalam menjalani hidup di rumah bersama ini. Kongkretnya, dalam kegiatan-kegiatan gerejawi kita termasuk rapat-rapat, persidangan-persidangan, seminar-seminar, kelompok-kelompokkerja, pernyataan-pernyataan publik, perlawatan-perlawatan, dan perayaan-perayaan.

Pada akhirnya, dalam menjalani hidup bersama di dalamrumah yang bernama GKI ini, yang terpenting adalah menyadari bahwa kita semua dicintai oleh sang pemilik rumah, yaitu Tuhan Yesus sendiri. Dia-lah sumber yang tak pernah habis bagi semangat saling menguatkan, saling mengingatkan dan salingmenyembuhkan di antarakita. Dan bukankah segala sesuatu yang kita capai pada hakikatnya adalah persembahan bersama kita untuk Dia, yang telah memberikan segalanya bagi keselamatan kita?

Kami mengucapkan selamat berhari-ulang-tahun ke-27 untuk setiap anggota dan simpatisan GKI di 225 Jemaat, 19 Klasis, dan 3 Sinode Wilayah.

Jakarta, 23 Agustus 2015
Atas nama
Badan Pekerja Majelis Sinode
Gereja Kristen Indonesia,

Pdt. Yahya Wjaya                                                      Pdt. Arliyanus Larosa
Ketua Umum                                                             Sekretaris Umum

RELATED ARTICLE  PESAN RAPAT KERJA BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE GKI