Jejak…

0
71

Pdt. Untari Setyowati,

Matius 12:34-37 “Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman. Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum.”

Saat bermain di pantai berpasir, hal yang paling sering orang lakukan adalah membuat jejak. Dari anak-anak hingga orang dewasa, suka membuat jejak di pasir. Bila ombak datang dan jejak terhapus, itulah yang dinantikan, untuk membuat jejak lagi tanpa bersusah payah menghapusnya.

Firman Tuhan mengajak kita untuk memperhatikan hasil karya antara orang jahat dan orang baik, dimulai dari kata-kata yang terucap, yang mustinya sudah melalui filter, yaitu dengan segenap hati-jiwa dan akal budi. artinya, sebelum diucapkan, sudah dipikirkan terlebih dahulu.

Kata-kata baik pun adalah kekayaan, karena itu buatlah dan simpanlah menjadi perbendaharaan kita. dan sumber utama kata-kata kita tentulah Firman Tuhan.

Hal kedua yang disampaikan Matius, adalah kata sia-sia VS pertanggungjawaban. Tanpa disadari, selain berlandaskan Firman Tuhan, latar belakang seseorang; pendidikan: keluarga, sekolah, lingkungan; budaya; cara berpikir…. menyangkut pribadi, kedewasaan diri sangat mempengaruhi perbendaharaan kata-kata kita.

Supaya tidak sia-sia kata-kata, pernyataan kita, maka berjuanglah menahan diri, dengan melakukan yang baik, yaitu menghasilkan kata-kata yang baik agar kita dijauhkan dari penghukuman Tuhan.

Sensasi seni hidup dalam rasa kali ini mengajak kita untuk menghasilkan jejak yang baik. jejak di pasir bisa hilang terkena ombak. jejak yang kita buat berbeda, karena jejak kita dalam bentuk kata-kata, susah hilangnya. Jejak kehidupan tak bisa dihapus kecuali Tuhan yang melakukannya dalam pertobatan pribadi. Karena itu berjalanlah dalam pertobatan untuk menghasilkan jejak yang baik.

RELATED ARTICLE  Ibadah dimana?