Kualitas Persahabatan

0
59

Memiliki sahabat yang hebat, yang memiliki kuasa besar dan pengaruh luas, seperti pejabat tinggi atau pengusaha besar atau pesohor yang dikagumi khalayak, tentu membanggakan. Kita ingin sesering mungkin terlihat berada dekat dengannya sehingga semakin banyak orang yang tau bahwa kita adalah sahabat dekay.

Kita pun pasti dengan bangga menceritakan kedekatan dan persahabatan kita dengannya dan kalau perlu memamerkan foto kita bersamanya kepada orang lain atau di media sosial. Sebaliknya sedikit sekali orang yang mau (terlihat) bersahabat dengan orang-orang miskin, orang-orang tercecer, tokoh yang sedang terjungkal dan dimusuhi masyarakat. Jarang sekali orang yang menceritakan atau memperlihatkan foto yang menunjukkan kedekatan dengan orang-orang seperti ini. 

Hal yang sama terjadi juga dalam kepengikutan kepada Tuhan. Adalah mudah percaya kepada Tuhan ketika kepercayaan itu menghasilkan kesuksesan, kemenangan, kekayaan. Kita pun dengan bangga bersaksi tentang Allah yang perkasa, Allah pemenang, Allah yang kaya. Namun adalah sulit terus bertahan percaya ketika yang dialami adalah penderitaan yang panjang, kegagalan demi kegagalan, kemiskinan yang tak terlihat ujungngnya. Jarang pula orang yang bersaksi tentang kegagalannya atau doanya yang sudah sekian lama belum dikabulkan atau mengikut Tuhan ternyata tetap menderita dan bahkan disingkirkan. Kesaksian semacam ini kurang heroik, tak membanggakan. Karena itulah Paulus merasa perlu mengingatkan Timotius akan hal ini. ”

Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.” (2 Tim. 1:8).
Sahabat… Kualitas dan kemurnian kedekatan atau relasi dengan Tuhan dan sesama jusru terlihat di saat relasi dan kedekatan itu tak memberi keuntungan dan malah membawa penderitaan. Karena itu tetaplah tunjukkan kedekatanmu kepada-Nya dan atau mereka bahkan ketika kedekatan itu menimbulkan kerugian atau penderitaan.

RELATED ARTICLE  Damai Sejahteralah Indonesiaku