Memaknai Rasa Bersalah

0
60

Ingatkah ketika kita masih kanak-kanak, kita memulai segala sesuatu dari ketidak tahuan. Kita tidak tahu bagaimana membaca dan menulis, kita tidak tahu bagaimana menghitung dan menjumlah, kita tidak tahu bagaimana bersepeda. Kita tidak tahu banyak hal. Lalu mereka yang lebih dewasa mengajarkan kepada kita banyak hal tersebut.

Ketika kita memulainya kita melakukan kesalahan ini dan itu, lalu kita diminta untuk mengulangnya, sesekali kita kembali dianggap salah. Namun kita terus mencoba dan mengulangnya sampai akhirnya kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Kita mulai bisa membaca dan menulis, kita juga mulai bisa menghitung dan menjumlah, kita juga mulai bisa meluncur dan mengayuh sepeda kita.

Semuanya dimulai dari tidak tahu, lalu kita mencoba dan sesekali melakukan kesalahan, mengulangnya kembali dan kembali mengulang hingga akhirnya kita menjadi bisa. Kesalahan bukanlah kesalahan sejauh kita mampu menyikapinya, kesalahan bukanlah kesalahan sejauh kita tidak pernah menyerah – tetapi kesalahan adalah pembelajaran.

Janganlah menjadi takut akan sebuah kesalahan, jadikanlah semua itu sebagai kesempatan untuk kita belajar. Satu kali kita melakukan kesalahan satu kali juga kita menemukan cara untuk tidak menjadi salah, dan itu berarti satu kali pula kita menemukan jalan untuk memahami kebenaran. Jalanilah semuanya tanpa kita harus menjadi menyerah dan berhenti untuk mencoba. Dapatkanlah kebenaran dan tinggalkanlah kesalahan.

Pdt. Imanuel Kristo

RELATED ARTICLE  Refleksi Harian 11 April 2015