Membangun Komunikasi yang Mengena

0
66

Pdt. Ronny Nathanael,

Dalam relasi yang terjalin antara orang yang satu dengan orang yang lain, baik di dalam keluarga, di gereja, di tempat kerja, dalam masyarakat, bisa muncul persoalan-persoalan yang asal-muasalnya adalah urusan komunikasi yang tidak mengena atau misscommunication, salah paham.  Ketika itu terjadi sangat mungkin relasi menjadi rusak.

Apabila kita rindu untuk meningkatkan kualitas komunikasi yang kita lakukan dengan orang-orang di sekitar kita, catatan dalam Injil Matius pasal 7:5 perlu kita perhatikan. “Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”

Bayangkan kalau ada balok di mata kita. Apa yang akan kita lihat? Tidak lain hanya balok itu saja. Adanya balok di mata kita akan menghalangi kita melihat kenyataan secara objektif. Dan kalau itu terjadi pasti akan mengganggu komunikasi yang ada.

Apa yang bisa menjadi “balok” yang menghalangi penglihatan kita, pendengaran kita sehingga kita gagal membangun komunikasi yang sehat dengan orang-orang di sekitar kita? Ada banyak hal. Rasa marah, kesal, dendam, kebencian, kecenderungan egois, mengganggap diri paling benar, paling pintar, paling tahu, dan yang sejenisnya.  Semua itu dapat menjadi “balok” yang menghalangi kita melihat-mendengar secara objektif sehingga mengakibatkan miskomunikasi yang ujungnya dapat merusak relasi.

Marilah kita memeriksa diri masing-masing, adakah “balok-balok” di mata kita yang menghalangi kita untuk memahami orang lain dengan benar? Marilah kita meminta hikmat dan kekuatan dari Tuhan untuk mengeluarkan, membuang balok-balok itu agar kita dapat membangun komunikasi yang sehat dengan orang-orang di sekitar kita.

RELATED ARTICLE  Siap Diteladani dan Meneladani