Muslim India Tentang Kekerasan Terhadap Umat Hindu di Pakistan

0
107

SINODEGKI.ORG – “Muslim di India harus berbicara mengenai aksi kekerasan yang dilakukan terhadap penganut agama Hindu di negara-negara Islam seperti Pakistan dan Bangladesh,” ujar Ghulam Nabi Azad, Pimpinan Kongress hari ini.

Indian Muslim cleric Mohammed Manzar Hasan Ashrafi Misbahi, right speaks with Islamic students at the Ajmeri Masjid in Mumbai, India, Wednesday, Sept. 9, 2015. More than 1,000 Muslim clerics in India have ratified a religious ruling that condemns the Islamic State and calls the extremist group's actions "un-Islamic, Misbahi said Wednesday.(AP Photo/Rafiq Maqbool)
Indian Muslim cleric Mohammed Manzar Hasan Ashrafi Misbahi, right speaks with Islamic students at the Ajmeri Masjid in Mumbai, India, Wednesday, Sept. 9, 2015. More than 1,000 Muslim clerics in India have ratified a religious ruling that condemns the Islamic State and calls the extremist group’s actions “un-Islamic, Misbahi said Wednesday.(AP Photo/Rafiq Maqbool)

Azad menyampaikan pernyataan ini dalam sebuah seminar bertajuk: “Peranan Umat Muslim dalam Penguatan Demokrasi” yang diselenggarakan oleh National Tricolour Association of India, sebuah organisasi non-profit.

“Memang ada laporan kekerasan terhadap umat Muslim, namun juga ada kekerasan terhadap umat beragama lain, khususnya umat Hindu di negara kita. Dan mereka pun menyuarakannya sama seperti kita. Tetapi kenapa kita tidak mau menyuarakan kekerasan terhadap saudara-saudara kita umat Hindu di Pakistan dan Bangladesh,” tanya Azad.

Azad mengalamatkan kalimatnya kepada Pemerintah India. Bagi Azad demokrasi di India nyaris hilang sejak National Democratic Alliance (NDA) berkuasa. Dia menambahkan agar Muslim di India harus berani bersuara terhadap kekerasan yang terjadi di negara-negara tetangga.

Dua pembicara seminar lainnya juga berbicara mengenai kediaman atau keheningan komunitas Muslim India terhadap kekerasan atas umat beragama lain yang terjadi di negara tetangga. Mereka menyampaikan kekerasan terhadap umat Hindu dimana mereka dianiaya dan tempat ibadahnya dirusak.

“Tetapi apakah kita umat Muslim bersuara menentang kekerasan itu? kita harus bersuara melawan ketidakadilan, sama seperti saudara-saudara kita Hindu yang mayoritas di India membela kita bila kita mengalami kekerasan,” ujar dua pembicara tersebut.

“Pergerakan ini seolah dihambat karena uang gelap, semua koran dan saluran TV hanya memuat Perdana Menteri Narendra Modi, oposisi seperti disingkirkan. Tidak ada lagi media yang bebas. Kalau anda membaca koran di India, setiap hari ada 10 – 20 foto Modi,” ujar Azad. (thenews.com.pk/spw)

RELATED ARTICLE  Penahbisan Pdt. Modi Tiko Pradana, Pdt. Prioutomo, Pdt. Windyarti