Paus Tambah Otoritas Imam Katolik Ampuni Pelaku Aborsi

0
93

SINODEGKI.ORG

– Selama masa jabatannya, Paus Fransiskus telah memakai wewenangnya untuk memperlebar kerahiman gereja. Dalam 3,5 tahun sebagai Paus, ia telah memberikan penekanan pastoral secara inklusif kepada orang-orang transgender, kaum homoseksual, mereka yang bercerai, wanita-wanita dan kaum minoritas yang tertekan.

Senin lalu, Paus Fransiskus kembali menyampaikan pesan kerahiman gereja kembali, ia mengijinkan semua pastur Katolik memberikan pengampunan kepada wanita-wanita yang telah melakukan aborsi.

“Paus melakukan hal ini untuk

foto dari lutheranworld.com
foto dari lutheranworld.com

menghilangkan intimidasi institusional dalam banyak kasus, sekaligus menunjukkan konsistensi kepausannya. Saya pikir ini merupakan tujuan utama Paus untuk menunjukkan sebuah kemurahan hati, dan untuk menyatakan tentang pelayanan universal gereja, mengkomunikasikan belas kasihan dan pelayanan pastoral gereja,” ujar Bruce Morril, profesor untuk studi Katolik di Universitas Vanderbilt.

Tahun lalu, Paus telah memberikan para imam Katolik otoritas sementara untuk memberi pengampunan kepada para wanita yang melakukan aborsi, dan tahun ini Paus otoritas ini diberikan secara penuh dan dalam jangka waktu seterusnya.

“Mari kita meminta untuk anugrah pintu rekonsiliasi yang tidak pernah tertutup, membuka setiap kemungkinan untuk jalan pengharapan,” ujar Paus Fransiskus.

Sejak awal, Paus Fransiskus telah memberikan penekanan pastoral melewati desakan kaku dari pengajaran dogmatik, dan sikap itu telah membuat gusar banyak penganut Katolik yang konservatif, khususnya di Amerika Serikat dimana aborsi telah menjadi topik yang selalu hangat baik dalam kancah politik maupun teologi.

Sejak Katolik menganggap aborsi sebagai dosa yang fatal dan serius sehingga secara otomatis terjadi pengucilan terhadap wanita yang melakukannya. Penyelesaiannya biasanya diserahkan kepada Uskup dan jajarannya sesuai hukum gereja.

“Saya menyatakan bahwa aborsi adalah dosa yang fatal dan serius, karena aborsi membunuh kehidupan yang tidak berdosa. Namun disatu sisi, saya juga menyatakan bahwa tidak ada dosa yang tidak dapat dijangkau oleh anugerah Allah, dan mengembalikan hati yang mencari pertobatan untuk direkonsiliasi dengan Bapa di surga,” ujar Paus Fransiskus. (csmonitor.com.spw)

RELATED ARTICLE  PMK XV GKI Klasis Magelang (28-29 Mei 2015)