Pemulihan

0
51

Pdt. Agus Wijaya,

Im.  26 : 34 – 46; 1 Yoh. 2 : 7 – 17 

Hari Sabat, hari ketujuh yang kemudian dalam peringatan kebangkitan Tuhan di hari pertama minggu itu yang jatuh hari Minggu seringkali dianggap biasa saja. Orang tetap bekerja, atau kalaupun tidak bekerja maka orang tidur sepanjang hari.

Itukah maksud diadakannya hari Minggu? Tak berarti apapun, atau hanya untuk tidur sepanjang hari.

Ternyata tidak hanya manusia yang mengenal Sabat. Tanah pun mengenal Sabat. Dan setelah ditanami, menghasilkan gandum, buah dan sayur, maka tanah diberikan kesempatan untuk istirahat di tahun ke-7. Itulah yang dimaksud Sabat bagi tanah.

Lalu bagaimana dengan manusia? Benarkah waktu itu untuk tidur sepanjang hari?

Imamat 26:40-42 (TB)  Tetapi bila mereka mengakui kesalahan mereka dan kesalahan nenek moyang mereka dalam hal berubah setia yang dilakukan mereka terhadap Aku dan mengakui juga bahwa hidup mereka bertentangan dengan Daku

— Aku pun bertindak melawan mereka dan membawa mereka ke negeri musuh mereka — atau bila kemudian hati mereka yang tidak bersunat itu telah tunduk dan mereka telah membayar pulih kesalahan mereka,

maka Aku akan mengingat perjanjian-Ku dengan Yakub; juga perjanjian dengan Ishak dan perjanjian-Ku dengan Abraham pun akan Kuingat dan negeri itu akan Kuingat juga.  

Hari Minggu, sebagaimana kita kenal adalah hari Tuhan. Hari dimana kita istirahat dari fokus pekerjaan kita, dan fokus untuk bersyukur kepada Tuhan dalam hidup ini; kita diajak untuk memulihkan hubungan kita dengan Tuhan dan sesama di hari perhentian itu; sebagaimana tanah memulihkan dirinya di masa Sabat.

Firman Tuhan mengingatkan kepada kita supaya kita tidak hanya memulihkan hubungan kita dengan Tuhan; minta ampun dan brrtobat. Kita juga sebagai orang yang menyambut Sang Terang diajak untuk menunjukkan itu dalam kasih persaudaraan;

1 Yohanes 2:7-8, 10, 17 (TB)  Saudara-saudara yang kekasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar.

Namun perintah baru juga yang kutuliskan kepada kamu, telah ternyata benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang lenyap dan terang yang benar telah bercahaya.

Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. 

Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.

Nyatakanlah itu sebagai buah persekutuan yang dipulihkan bersama Tuhan, dan dalam rangka menghayati Firman-Nya dalah hidup kita.

Pemulihan hidup kita dengan Tuhan mestinya berdampak dalam hidup kita bersama dengan orang lain.

RELATED ARTICLE  Tak Ada yang Sempurna!