Refleksi Harian 10 Juni 2015

0
46

Bacaan: 1 Sam. 9:1-14
Hati yang Bijaksana….

 

Betapa menyenangkannya andaikan dapat memiliki sekaligus rupa yang elok dan hati yang bijaksana, seperti Saul. Penulis kitab Samuel mencatat eloknya rupa Saul, demikian: “…Saul, seorang muda yang elok rupanya; tidak ada seorangpun dari antara orang Israel yang lebih elok dari padanya: dari bahu ke atas ia lebih tinggi dari pada setiap orang sebangsanya. (1 Sam. 9:2). Bijaksananya Saul digambarkan melalui kemampuan Saul menempatkan dirinya pada posisi ayahnya, dan kesediaannya mendengarkan nasihat bujangnya. (1 Sam. 9:5,10).
Dari kedua hal ini, hanya satu yang berada dalam kendali kita, yaitu hati yang bijaksana. Soal rupa, itu adalah bawaan sejak lahir. Maka mari terus berusaha dan belajar memiliki hati yang bijaksana. Mari mulai dengan belajar menyeberang, menempatkan diri pada posisi orang lain, mempertimbangkan yang dipikirkan dan perasaan orang lain ketika hendak memutuskan atau melakukan sesuatu. Sebab andaikan tak memiliki rupa yang elok, kita tetap dapat menjadi pribadi yang bijaksana.
(Pdt. Arliyanus Larosa)

RELATED ARTICLE  Paskah, apa yang baru?