Refleksi Harian 10 Maret 2015

0
51

2 Tawarikh 29:1-11, 16-19
Ibrani 9:23-28

Dalam sejarah raja-raja Israel dan Yehuda, Hizkia tercatat sebagai salah satu raja yang terbesar. Di tengah situasi masyarakat yang kelam, ia menjadi tokoh yang menyerukan perubahan dan mengajak seluruh bangsanya untuk kembali kepada Tuhan. Ini dapat dilakukan karena ia sendiri memiliki iman yang sangat dalam yang membuatnya mampu untuk hidup kudus dan berkenan kepada Tuhan bahkan ketika lingkungannya telah meninggalkan Tuhan. Keteguhan iman yang sama juga memampukannya memengaruhi orang-orang disekitarnya sehingga merekapun kembali menyembah Tuhan.

Dalam kehidupan kita, seringkali kita berada dalam situasi di mana kita seakan-akan berdiri sendirian dalam iman kita kepada Tuhan. Situasi-situasi seperti ini mungkin membuat kita goyah. Sebagai manusia, jauh lebih mudah untuk mengikuti mayoritas alih-alih berdiri melawan arus. Namun, sebagai orang-orang yang telah disucikan oleh Yesus, kita diminta dan diberi kekuatan untuk dapat menjadi terang di tengah situasi kegelapan. Kiranya kita terus bertahan, bahkan memengaruhi orang lain sebagaimana yang dilakukan Hizkia.

RELATED ARTICLE  To follow or to un-follow Jesus?