Refleksi Harian 11 Mei 2015

0
54

Ulangan 7:1-11;
1 Timotius 6:11-12

Dalam kehidupan, seringkali kita dipenuhi oleh berbagai keinginan. Ingin memiliki gadget terbaru, atau tas dan sepatu model terkini. Ingin pergi mengunjungi berbagai tempat wisata, atau menyaksikan konser. Ingin bekerja di perusahaan internasional, namun ingin juga memiliki penghasilan sebagai freelancer. Ingin mengerjakan ini dan itu, berusaha mencapai target A, B, dan C. Terkadang, berbagai keinginan yang kita miliki tersebut terus menerus memenuhi pikiran kita sehingga menjadi obsesi, yang tidak jarang justru membuat kita stress dan membuat kita bersikap tidak baik. Misalnya, kita menjadi kesal kepada teman kita yang sering bepergian, kita mudah marah karena kelelahan dengan banyaknya hal yang ingin kita kerjakan, atau kita tidak mau meluangkan waktu untuk pelayanan karena kita sibuk mengejar target pekerjaan yang kita inginkan.

Memiliki keinginan-keinginan dan target-terget tentu tidak salah, namun menjadi sebuah persoalan apabila keinginan yang kita miliki begitu memenuhi pikiran kita dan membuat kita lupa dan kehilangan keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Hal-hal inilah yang Tuhan inginkan bagi kita dalam kehidupan kita. Mari kita lihat kembali kehidupan kita masing-masing, apakah kita sudah memikirkan dan mengedepankan keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan?

RELATED ARTICLE  Refleksi Harian 30 April 2015