Refleksi Harian 13 Juni 2015

0
46

Bacaan: 1 Sam. 13:1-15
Korban Persembahan…..
• Secara sekilas, kita tidak menemukan kesalahan fatal yang dilakukan Saul sampai Samuel harus menyebut perbuatan Saul bodoh atau bebal. Bahkan kita mungkin berpikir bahwa yang dilakukan Saul adalah benar. Ia tidak mau maju berperang sebelum mempersembahkan syukur dan memohon belas kasih Tuhan. Justru Samuellah yang keliru. Ia tidak datang pada waktu yang ia janjikan.
• Mempersembahkan korban dan memohon belas kasih Tuhan tentu saja baik dan benar. Dan memang bukan itu persoalannya. Persoalannya adalah motif dan latar belakang tindakan itu. Saul melakukan itu karena rasa takut pada manusia, dalam hal ini orang-orang Filistin. Ketakutan sedemikian rupa memguasainya sampai ia menggantungkan hidupnya pada aksi memberi persembahan dan bukan pada Tuhan yang menjadi tujuan persembahan. Ia berpikir bahwa dengan memberi persembahan ia akan selamat. Ia lupa bahwa Tuhanlah yang menyelamatkan. Ia tidak sabar menunggu rencana Tuhan melalui hamba-Nya, Samuel.
• Maka, jangan biarkan ketakutan mengendalikan keputusan dan tindakanmu. Lagi, Tuhan lebih menyukai ketaatan daripada korban persembahan.
(Pdt. Arliyanus Larosa)

RELATED ARTICLE  Tegar dalam Tuhan