Refleksi Harian 15 Juli 2015

0
39

2 Samuel 6:16-23
Lukas 7:31-35

Bersikap Sepantasnya

Setiap orang tentu memiliki standar mengenai bersikap dalam kehidupan sehari-hari. Standar ini berbeda tergantung pada budaya, kebiasaan, pengetahuan, latar belakang, dan lain sebagainya. Meskipun ada banyak juga standar sikap yang sama antara satu budaya dengan yang lainnya, namun ada juga standar yang bertolak belakang. Keduanya benar. Lalu standar mana yang harus dipakai? Dalam bahasa Indonesia kita mengenal peribahasa “masuk kandang kambing mengembik, masuk kandang singa mengaum,” artinya yang dipakai adalah standar sesuai tempat di mana kita berada. Namun ada saatnya juga, standar yang berlaku harus dikalahkan karena ada standar yang lebih tinggi.

Ketika Daud membawa tabut Allah ke Yerusalem, ia menari dengan segenap hati di depan seluruh rakyatnya. Menurut standar Mikhal, seorang putri raja sejak lahir, sikap Daud sungguh memalukan dan tidak pantas. Seorang raja harus terlihat berwibawa, menjaga jarak dengan rakyatnya agar dihormati. Tentu sikap seperti itu tidaklah salah. Namun, dalam kasus ini, ada standar yang lebih tinggi yang berlaku bagi Daud, yaitu rasa hormat dan syukur kepada Allah. Tarian Daud menunjukkan bahwa Allah lah yang patut dimuliakan, Daud sendiri, meskipun ia raja, tidak berarti apa-apa.

Sebagai orang Kristen, kita juga memegang standar yang lebih tinggi dari semua standar yang ada di dunia ini. Standar tersebut adalah kasih kepada Tuhan Allah dan kasih kepada sesama, dua hukum yang terutama yang diajarkan oleh Yesus.

RELATED ARTICLE  Mewaspadai Pemimpin Palsu