Refleksi Harian 16 April 2015

0
41

Daniel 9:1-19
1 Yohanes 2:18-25

Menjelang pemilihan umum beberapa waktu yang lalu, sempat terjadi kehebohan di media sosial. Para pendukung masing-masing calon presiden sibuk mengemukakan pendapat masing-masing, bahkan saling menyerang. Tidak jarang, akibat perbedaan pendapat mengenai siapa yang layak menjadi presiden, pertemanan pun sementara dihentikan.

Beberapa waktu kemudian, setelah presiden terpilih dan menjalankan tugasnya, lantas menerapkan berbagai kebijakan, kembali terjadi kehebohan. Kali ini berbentuk kritik, bahkan penyesalan terhadap pilihan yang sebelumnya didukung habis-habisan.

Memang, begitu banyak persoalan yang dihadapi bangsa ini, begitu banyak hal yang dapat kita sesali, kita kritisi, kita jadikan bahan diskusi yang berapi-api.

Namun pertanyaannya, selain berkoar-koar di media sosial ataupun dalam percakapan sehari-hari, apakah yang sudah kita lakukan bagi bangsa kita ini?

Apakah ketika kita mengeluhkan korupsi yang terjadi, kita ingat untuk mendoakan segenap pemimpin-pemimpin kita dan memohon ampun juga atas dosa mereka seperti yang dilakukan Daniel? Apakah ketika terjadi bencana alam, selain mengkritik lambatnya bantuan yang diberikan pemerintah, kita sudah mengulurkan tangan untuk membantu sesama kita? Apakah di dalam menyampaikan pendapat kita, kita menyadari bahwa sesungguhnya kitalah yang harus berperan untuk membawa terang Kristus ke tengah dunia? Apakah di tengah emosi kita terhadap persoalan-persoalan bangsa ini, kita ingat untuk bersyukur bahwa kasih Tuhan masih terus tercurah bagi kita, dan bahwa ada banyak hal baik dan berkat yang diberikan Tuhan bagi bangsa Indonesia?

Mungkin sudah saatnya alih-alih marah-marah atas ketidakberesan yang terjadi, kita justru perlu keep calm and pray for Indonesia.

RELATED ARTICLE  Apa Arti Sebuah Nama?