Refleksi Harian 16 Juli 2015

0
52

1 Tawarikh 11:15-19
Kolose 1:15-23

Mengerjakan Apa yang Perlu

Ketika pertama kali membaca 1 Tawarikh 11:15-19, saya merasa kesal kepada Daud. Bukankah tiga orang panglimanya sudah bersusah payah mengambilkan air sesuai dengan keinginannya? Lalu mengapa dia malah menolak untuk meminum air tersebut? Sungguh tidak menghargai usaha keras anak buahnya!

Namun, jika dibaca sekali lagi, maka kita akan lihat bahwa Daud tidak pernah memerintahkan ketiga orang tersebut untuk pergi mengambilkan air baginya. Ia hanya semata-mata memiliki angan-angan ingin minum air dari Betlehem. Ketiga orang panglimanya mengambil inisiatif untuk mengambilkan air tersebut. Sepintas, tindakan ini sangat baik dan mulia. Tapi tindakan mereka sesungguhnya merupakan tindakan yang gegabah, dan untuk apa? Hanya untuk menyenangkan hati Daud. Untungnya mereka berhasil, namun bisa saja mereka gagal dalam misi tersebut, dan itu akan menjadi kematian yang sungguh sia-sia. Daud hampir saja kehilangan tiga orang terbaiknya hanya karena mereka memiliki inisiatif yang salah untuk memenuhi sepatah perkataan Daud yang bahkan tidak esensial.

Memiliki inisiatif tentu merupakan hal yang baik. Namun, tidak selamanya inisiatif tersebut sungguh berguna. Dalam berorganisasi, bergereja, maupun bermasyarakat, inisiatif yang harus kita miliki adalah inisiatif untuk mengerjakan apa yang benar-benar perlu dikerjakan untuk kepentingan dan kesejahteraan bersama, bukan sekedar kesenangan satu orang, apalagi kesenangan pribadi.

RELATED ARTICLE  Cinta Menghadirkan Diri Apa Adanya