Meskipun memiliki hikmat, pengetahuan, dan harta secara sekaligus dapat memberi prospek hidup yang lebih baik, namun ini tetap tak memberi jaminan. Derita, kemalangan, rasa sakit tetap saja dapat mendera.
Karena itu, kita perlu terus belajar menerima keduanya sewajarnya, baik keberhasilan maupun kegagalan, kegembiraan maupun kesedihan, kebahagiaan maupun rasa sakit, kelimpahan maupun kekurangan. Jangan lepas kendali dalam merayakannya, pun jangan sampai terpuruk menyesalinya. Alamilah keduanya sebagai anugerah, sebagai kesempatan memperpeka perasaan dan kesadaran bahwa Tuhan maha berdaulat.
Segala sesuatu berada dalam jangkauan-Nya. Kemujuran dan kemalangan berada dalam pengetahuan-Nya. (Pkh. 7:13-14). Belajarlah untuk menerima.bahwa yang kita alami tak sepenuhnya dalam kendali kita, melainkan dalam anugerah-Nya.
