Refleksi Harian – 21 Feb 2015

0
44

Bacaan: Mzm. 32; Mat. 9:2-13
Stereotip dapat menghalangi kita untuk menemukan kebenaran. Tidak hanya itu, stereotip dapat membuat kita kehilangan kegembiraan, dan gagal mengalami keajaiban. Hal-hal indah dan menakjubkan yang disajikan di depan kita, yang semestinya membuat kita bersorak, tak dapat kita nikmati. Di saat orang lain dilingkupi perasaan sukaria, kita tenggelam dalam rasa kesal; ketika orang lain mengalami ketentraman, kita dibakar amarah; karena pikiran kita sibuk mencari hal buruk atau yang salah atau cacat dari sajian indah yang ada di depan mata. Nalar kita dikendalikan oleh STEREOTIP. 

Itulah yang dialami para Ahli Taurat. Ketika yang Ilahi hadir di depan mereka dan melakukan kejaiban, mereka malah melontar tuduhan: Ia menghujat Allah. (Mat. 9:3). Ketika Yesus berusaha mendekati dan memberi rasa nyaman kepada mereka yang dianggap tak layak (pemungut cukai dan orang berdosa), para Farisi malah mencela. (Mat. 9:11).

Mereka gagal melihat keajaiban dan mengalami kegembiraan karena stereotip yang mereka lekatkan pada sesama. 
Maka waspadalah. Jangan biarkan stereotip menghalangimu menemukan kebenaran, mengalami keajaiban, merasakan kegembiraan. (Arliyanus Larosa)

RELATED ARTICLE  Refleksi Harian 10 Maret 2015