Refleksi Harian – 24 Feb 2015

0
68

Bacaan Ayub 5:8-27; I Petrus 3:8-18.

Seorang ibu berusia senja dengan baju sederhana menemukan dompet yang terjatuh dan menitipkan dompet tersebut kepada satpam untuk dikembalikan kepada pemiliknya. Satpam segera menghubungi si pemilik dompet yang ternyata belum pergi jauh dari gereja, dan segera bergegas kembali ke gereja. Tak dinyana, si pemilik dompet marah kepada satpam dan meminta mencari ibu tua itu yang dituduhnya mencuri dompetnya, karena mereka duduk bersebelahan saat ibadah. 

Niat baik tak selalu menghasilkan buah yang baik. Seringkali orang terjatuh pada penilaian sesaat atas fisik/sisi luar seseorang. Apakah seseorang berbaju sederhana dan berusia senja layak dinilai miskin jasmani dan miskin rohani? Apakah seorang yang mengendarai kendaraan bermotor, berbaju rapi, pulang ibadah layak dinilai kaya jasmani dan kaya rohani? Tentu tidak bukan?!

Pengalaman ibu itu bisa menimpa umat beriman dengan kasus yang beda. Allah mendukung umat beriman untuk menerima penderitaan karena berbuat baik – jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat.
Saudaraku, mari kita tetap berbuat baik meski dengan resiko menderita. (US)

RELATED ARTICLE  Refleksi Harian 6 April 2015