Refleksi Harian 3 Maret 2015

0
54

Tentang Iman (Ibrani 11:1-3, 13-19)

 

Iman adalah keyakinan yang utuh dan penuh bahwa apa yang Allah Firmankan baik dan Allah akan melakukan apa yang telah difirmankan-Nya. Bukan hanya itu, dalam keyakinan itu, orang yang beriman dengan tulus dan sukacita siap menantikan kejutan-kejutan yang Allah berikan dalam hidupnya sambil terus mengarahkan hati dan pikirannya untuk tidak pernah berhenti bersyukur di dalam segala perkara hidup.

 

Acap kali kita tidak utuh dalam menyimak. Apa yang sementara kita anggap sebagai yang abadi, yang abadi malah kita anggap tidak berarti. Perhatian yang sempal ini membuat iman menjadi sesuatu yang dapat dikompromikan dan ditanggalkan. Abraham  adalah manusia juga. Punya potensi untuk ragu, bimbang dan abai. Tetapi ia tidak memilih potensi mematikan itu. Abraham memilih terus berpegang pada janji Allah. Janji yang berujung pada damai sejahtera yang abadi.

 

Refleksi:

1.       Apa yang akan Anda lakukan supaya Anda siap sedia dengan lega mengimani dan mengamini janji Allah yang nyata dalam Firman-Nya?

2.       Apa yang abadi di dunia ini menurut Anda? Lalu apa yang sementara?

3.       Apa yang menjadi penghalang terbesar bagi Anda untuk memberlakukan apa yang Anda imani? Mengapa?

(EE)

 

RELATED ARTICLE  Kebaktian Peneguhan PTKS Pdt. Untari Setyowati & Pelantikan BPMS 2014-2018