Refleksi Harian 8 April 2015

0
48
Kerinduan itu

Kidung Agung 3:1-11, Markus 16:1-8

Kerinduan karena cinta kasih yang tulus itu suci. Oleh sebab itu puisi cinta kasih mendapatkan tempatnya dalam kitab suci kita khususnya dalam kitab Kidung Agung. Kekuatan cinta yang merindu membuat sang mempelai perempuan terbangun di malam hari untuk mencari jantung hatinya.

Rasanya kita dapat sedikit memahami apa yang menjadi rasa di dalam hati Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus dan Salome pada pagi-pagi di hari Minggu sebagaimana dikisahkan penginjil Markus. Ada kerinduan terdalam dari mereka untuk memberikan kasih yang nyata dengan merempahi dan meminyaki mayat Yesus. Namun sungguh, pada akhirnya mereka mendapatkan lebih dari sekadar apa yang mereka harapkan. Mereka menjumpai makhluk surgawi dengan berita sukacita. Kristus tidak ada di kubur yang gelap itu. Ia hidup selama-lamanya!

Kerinduan dalam diri tentang apa yang baik, benar dan indah berangkat dari janji Firman-Nya tidak sia-sia. Tanggapan Allah kepada kerinduan terbesar manusia untuk lepas dari kesedihan karena kuasa maut jelas. Melalui kebangkitan Kristus, Allah sudah memberikan jawaban yang lugas.

Setiap kerinduan yang lahir karena cinta yang tulus adalah suci. Bayangkan suami istri yang tidak pernah kehilangan rindu satu sama lain di sepanjang usia pernikahan mereka. Bayangkan seorang pekerja yang selalu merindu untuk menuntaskan pekerjaannya dengan baik. Bayangkan setiap anak yang selalu merindu untuk dapat membahagiakan orang tuanya. Jadi, jangan pernah berhenti merindu dan jangan kaget, bila menjumpai kejutan-kejutan suci di ujung kerinduan karena cinta kasih itu! (EE)
RELATED ARTICLE  Reportase Persidangan Majelis Klasis Jakarta Selatan 14 Feb 2015