Refleksi Harian 9 April 2015

0
55

Diberkati untuk menjadi berkat

Daniel 1:1-21, Kisah Para Rasul 2:42-47

Hidup dalam persekutuan bersama dengan saudara-saudara seiman untuk terus berjalan bersama Allah adalah hidup yang penuh berkat. Namun tidak itu saja. Hidup yang penuh berkat itu pada gilirannya juga menjadi hidup yang menjadi berkat dengan memberikan pengaruh baik bagi orang-orang di sekitarnya.

Daniel, Hananya, Misael, Azarya, keempat pemuda Yahudi ini diciduk pemerintah Babel. Mereka diberi nama  baru. Kepada mereka diperkenalkan gaya hidup baru yang akan mengarahkan mereka untuk tercerabut dari jati dirinya sebagai umat Allah dengan mengikuti spiritualitas asing. Tetapi mereka tetap teguh pada pendirian mereka. Jalinan persekutuan di antara mereka, juga dengan Allah tidak pernah dapat diputuskan. Hasilnya jelas. Bukan saja mereka dapat menunjukkan kualitas terbaik kehidupan mereka, tetapi juga memberi pengaruh yang tidak kecil bagi pemerintah Babel.

Pun demikian terjadi dengan Gereja Kristen perdana. Persekutuan yang dibangun dalam ketekunan untuk menghidupi kasih dalam tuntunan kuasa kebangkitan Kristus, memberikan pengaruh yang memberi damai sejahtera luar biasa bukan hanya untuk mereka saja, tetapi juga bagi orang-orang yang berada di sekitar kehidupan mereka.

Bukankah hidup yang demikianlah hidup persekutuan yang sejati? Hidup yang diberkati Allah, untuk menjadi berkat bagi sesama ciptaan Allah! (EE)

RELATED ARTICLE  Apa dan Bagaimana Puasa dalam Tradisi Kristen