Mengaku percaya kepada Tuhan memiliki konsekuensi bagi si pengaku. Sang pengaku harus taat dan konsisten dalam melaksanakan firman Tuhan.
Supaya ketaatan itu bukan ketaatan asal-asalan atau membabi-buta maka diperlukan bukan saja kerajinan dan ketekunan, melainkan juga ketelitian dalam membaca dan mendengarkan firman Tuhan. (Ibr. 2:1). Tidak hanya itu, pengakuan iman itu perlu dilengkapi dengan pengalaman iman (Kel. 19:9). Pengalaman iman inilah yang akan membuat hati terus berkobar melaksanakan firman Tuhan, mengimplementasi yang diaku percaya. Selamat terus belajar dan berjuang menaati firman Tuhan. (Arliyanus Larosa).