Refleksi Minggu, 28 Juni 2015

0
68

Kasih: Kekayaan yang Mempersatukan
II Sam.1:1; 17-27; Mzm.130; II Kor.8:7-15; Mark.5:21-43
Kematian Saul mustinya menjadi moment yang membahagiakan bagi Daud. Betapa tidak, orang yang selama ini memusuhi dirinya bahkan selalu mencari cara untuk membunuhnya, akhirnya mendapat hukuman Tuhan. Yang memilih Daud menjadi raja Israel adalah Tuhan sendiri, namun atas pilihan Tuhan tersebut, Daud mendadak mengalami penderitaan panjang, dikejar-kejar dan hendak dibunuh oleh Saul!
Tak cukup hendak dibunuh, Daud harus pergi, menjauh dari keluarganya dan hidupnya sebagai gembala (tercabut dari kehidupan sosial lamanya). Di sisi lain, ini adalah cara Tuhan melengkapi dirinya menjadi pemimpin Israel dengan berperang/menjadi tentara terlatih di medan perang.
Namun Daud justru menampakkan kasihnya kepada Saul dan Yonatan. Ia meratapi dan berduka atas kematian raja yang diurapi Allah, juga kematian sahabat terkasih. Ia membuat nyanyian ratapan untuk mengenang mereka berdua sebagai lagu wajib bagi bani Yehuda.
Mustinya Daud langsung merebut tahta tanpa sulit, namun ia lebih mengutamakan kasih. Dan karena kasih Daud ini, ia tidak membuat Israel terpecah antara pengikut Saul dan dirinya. Kasih, mempersatukan Israel yang tercerai-berai setelah kalah perang melawan bangsa Filistin. (US)

RELATED ARTICLE  Refleksi Harian 9 Juni 2015