Renungan Harian GKI

0
631

Saat Berada dalam Pencobaan

Kidung Agung 1:1-17; Yakobus 1:1-8

 

Makna pencobaan beda dengan ujian. Sebab makna pencobaan adalah suatu kejadian derita yang sangat pahit dan tidak terduga. Tapi makna ujian adalah proses yang sudah kita persiapkan dengan baik dan tujuan tertentu yang hendak dicapai, misal: ujian masuk perguruan tinggi, ujian sebagai syarat untuk melamar pekerjaan. Karena itu tidak semua orang siap dengan pencobaan. Pencobaan selalu mendera di saat kita siap atau tidak siap, kuat atau lemah. Misalnya di saat kita gagal dalam usaha, ternyata salah seorang anggota keluarga kecelakaan. Namun pada sisi lain pencobaan merupakan realita kehidupan yang tidak bisa dielakkan oleh siapapun. Sebab tidak ada seorangpun yang bebas dan kebal dari penderitaan hidup. Faktor pembedanya adalah sikap iman dan perspektif setiap orang dalam menyikapinya.

Bagi orang yang tidak beriman, perspektif hidupnya dipenuhi oleh kemarahan dan penolakan. Namun bagi orang beriman akan memiliki perspektif hidup yang tidak demikian. Bagi orang percaya akan memahami setiap pencobaan sebagai media penyataan Allah. Surat Yakobus memberikan penghiburan agar setiap umat percaya menganggap setiap pencobaan sebagai suatu kebahagiaan. Sebab pencobaan merupakan ujian yang mematangkan dan membawa pertumbuhan kualitas hidup. Dalam konteks ini kita dapat melihat hubungan yang erat antara sikap iman dengan perspektif hidup. Iman yang hidup kepada Allah membawa perspektif hidup yang membebaskan dan membarui. Makna iman bukan sekedar kumpulan doktrin keyakinan. Namun iman adalah sikap rohani yang memahami realita kehidupan dari sudut pandang Allah dalam rencana dan maksud-Nya. Jika demikian apakah Saudara telah menempatkan seluruh persoalan dalam cara pandang dan maksud Allah?

RELATED ARTICLE  Damai Sejahteralah Indonesiaku

 

Pdt. Yohanes Bambang Mulyono