Sambutlah Panggilan Untuk Malayani

0
92

Setiap orang yang memberi diri untuk melayani Tuhan perlu memiliki keyakinan yang teguh bahwa ia memang dipanggil dan ditetapkan oleh Tuhan untuk mengemban panggilan itu. Rasul Paulus pun perlu memberi pernyataan tentang hal ini, bukan saja sebagai proklamasi kepaslda orang lain, melainkan bahkan terutama untuk meneguhkan hatinya sendiri dalam mengemban pelayanan yang dipercayakan padanya. “Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul dan sebagai guru. (2 Tim. 1:11). 

Pemakaian bentuk pasif dalam pernyataan ini (ditetapkan), hendak menyatakan bahwa meskipun pemberitaan injil adalah tugas dan tanggungjawab setiap orang percaya, namun dan jabatan sebagai rasul (atau jabatan gerejawi lainnya pada masa kini) adalah sebuah pemberian, anugerah Allah. Tidak ada orang yang boleh mengangkat atau mengutus dirinya sendiri menjadi rasul, pendeta, penatua, evangelis, atau jabatan-jabatan gerejawi lainnya. Jabatan-jabatan ini adalah pemberian Tuhan melalui umat-Nya dalam gereja-Nya, yang biasanya dilakukan dengan penumpangan tangan. Karena itu, ketika Tuhan memangggil dan memberi kepercayaan untuk mengemban jabatan gerejawi, sudah selayaknya disambut dengan ucapan syukur dan sukacita dalam kerendahan hati.

RELATED ARTICLE  Refleksi Harian 5 Juni 2015