Setia : Di Mulut, Di Hati, Di Tangan

0
129
Setia. Foto: lovebanget.com

Pdt. Agus Wijaya,

Apa itu menjadi umat Allah? Apakah itu hanya sebuah slogan kosong tanpa makna?

Ketika Tuhan menegaskan kembali di bawah gunung Sinai bahwa Israel adalah umat-Nya, 

Keluaran 19:5-6 (TB)  Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.  

Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel.”

maka itu pun dijawab kesediaan Israel kepada Allah;

Keluaran 19:8 (TB)  Seluruh bangsa itu menjawab bersama-sama: “Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan.” Lalu Musa pun menyampaikan jawab bangsa itu kepada TUHAN. 

Kesetiaan untuk melaksanakan apa yang Tuhan nyatakan menjadi perjalanan iman setiap orang dalam hidupnya. Menjadi orang yang setia kepada janji yang kita ucapkan sebagai kesediaan kita menjadi umat milik-Nya; baik ketika kita baptis atau sidi, atau ketika mendapatkan tugas pelayanan yang mesti kita lakukan, apakah kita melakukannya dengan setia?

Penulis kitab Yudas menuliskan kepada jemaat Kristen ketika banyak orang di sekitar mereka (orang Kristen) melakukan hidup yang serampangan;

Yudas 1:20-23 (TB)  Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.

Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal.

Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, 

selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa. 

Sudahkah kita menjadi orang yang setia kepada Tuhan?

RELATED ARTICLE  PERTIMBANGAN JANGAN MEMENJARAKAN