WCC: Mesir memerlukan transformasi damai dan inklusif dalam proses politiknya

0
68

Sekretaris Umum Dewan Gereja Sedunia (World Council of Churches/WCC), Pdt. Dr Olav Fykse Tveit mendorong transformasi yang penuh damai dan inklusif dalam sistem-sistem politik di Mesir, sekaligus menyampaikan “keprihatinan yang mendalam” atas meningkatnya kekerasan di negara tersebut.

Pandangan-pandangan ini dibagikan dalam surat kepada gereja-gereja anggota WCC di Mesir tertanggal 9 Juli.

Dengan adanya demonstrasi-demonstrasi massal sebelum dan sesudah digulingkannya mantan presiden Mesir Muhammad Mursi, beberapa orang meninggal dunia dan banyak yang mengalami luka-luka dalam minggu-minggu terakhir ini, demikian menurut berita di berbagai media.

Bersama dengan para gereja anggota WCC di Mesir, Tveit mengatakan, “kami berdoa untuk sebuah proses transisi yang damai dan inklusif, di mana semua pihak bekerja bersama-sama untuk menghasilkan sebuah pemerintahan yang akan memimpin negeri ini menuju stabilitas, keadilan, dan kedamaian.”

Ia menambahkan bahwa WCC mendukung penuh usaha-usaha gereja-gereja di Mesir yang bekerjasama dengan saudara-saudara yang beragama Islam, partai-partai politik dan juga lembaga-lembaga sosial masyarakat untuk memfasilitasi terciptanya kedamaian melalui proses rekonsiliasi dan penyembuhan pada tingkat nasional.

“Kami juga yakin bahwa pemimpin-pemimpin politik maupun agama di Mesir menyadari bahwa dalam masa-masa kritis sejarah perubahan dan transformasi dalam sistem-sistem politik, proses-proses inklusif adalah vital bagi kesatuan bangsa,” demikian digarisbawahi oleh Tveit.

Ia juga menyampaikan keyakinannya terhadap rakyat Mesir yang menuntut martabat, kebebasan dan persamaan hak selagi mereka mencari cara-cara damai untuk mencapai tujuan-tujuan bersama ini dengan tetap menghargai perbedaan-perbedaan politis dan religius.

Berikut teks lengkap surat yang dikirimkan oleh Tveit kepada gereja-gereja anggota WCC di Mesir:

Selaku Sekretaris Umum Dewan Gereja Sedunia (World Council of Churches/WCC), saya menyampaikan keprihatian saya yang mendalam terhadap berita-berita yang datang dari Mesir menyampaikan meningkatnya kekerasan hingga tahap berbahaya di berbagai bagian negara, menyebabkan lebih dari lima puluh orang meninggal dan ratusan lainnya terluka. WCC sejak dulu menentang keras penggunaan kekerasan sebagai cara penyelesaian konflik.

Kami bermaksud memastikan dukungan kami kepada masyarakat Mesir terhadap tindakan-tindakan mereka yang secara berkelanjutan mempertahankan kesatuan mereka dalam keberagaman politiknya. Bersama dengan gereja-gereja anggota kami di Mesir, dan juga dalam keluarga besar ekumene, kami berdoa untuk sebuah proses transisi yang damai dan inklusif, di mana semua pihak dapat bekerjasama untuk menciptakan sebuah pemerintahan yang akan memimpin negara ini kepada stabilitas, keadilan dan perdamaian.

Kami mendukung penuh usaha gereja-gereja di Mesir, bekerjasama dengan saudara-saudara yang beragama Islam dan juga organisasi-organisasi serta aktor-aktor politik maupun lembaga sosial masyarakat yang lainnya, untuk memfasilitasi dibangunnya perdamaian melalui suatu proses rekonsiliasi dan penyembuhan pada level nasional. Kami mendorong semua partai-partai politik untuk terlibat dalam proses ini sehingga kesatuan nasional dapat dipertahankan.

Kami yakin bahwa masyarakat Mesir yang sebelumnya juga telah bangkit untuk mempertahankan martabat, kebebasan dan persamaan derajat akan menemukan cara-cara damai untuk mencapai tujuan-tujuan bersama ini, dengan menghargai perbedaan-perbedaan politis maupun religius. Kami juga yakin bahwa para pemimpin agama maupun politik di Mesir menyadari bahwa dalam setiap momen-momen perubahan dan transformasi yang kritis dalam sistem-sistem politik, proses yang inklusif menjadi vital bagi kesatuan bangsa, sementara proses yang eksklusif hanya menyebabkan kekecewaan dan rasa frustasi.

Di dalam Tuhan kita yang sama,

Pdt. Dr. Olav Fykse Tveit
Sekretaris Umum WCC

RELATED ARTICLE  Rapat Kerja BPMS GKI