Ya, Dengan Segenap Hati

0
76

Zakh. 8:1-17 ; Yoh. 5:19-29

Judul di atas adalah jawaban (di GKI) sejumlah pertanyaan ketika seseorang baptis dewasa/ sidi atau ketika seseorang atau sekelompok orang menjadi pendeta/ penatua atau menduduki jabatan tertentu. Janji yang diucapkan tentu bukan berarti kita mengandalkan kemampuan atau kecakapan kita, namun percaya: Tuhan menolong.

Percaya (faith) adalah kata yang mudah diucapkan namun sulit untuk dilakukan. Sepanjang sejarah kehidupan manusia, banyak orang meminta bukti: Tuhan adalah Allah yang peduli kepada umat-Nya. Dan sedihnya ketika orang tidak mendapat “bukti yang diminta”, mereka dengan mudah menyangkal iman percaya mereka.

Yohanes 5:24 (TB) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

Padahal, bukankah itu janji Tuhan kepada kita?
Dan dengarlah apa yang Tuhan nyatakan Tuhan melalui Zakharia;
Zakharia 8:7-8 (TB) Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sesungguhnya, Aku menyelamatkan umat-Ku dari tempat terbitnya matahari sampai kepada tempat terbenamnya,
dan Aku akan membawa mereka pulang, supaya mereka diam di tengah-tengah Yerusalem. Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka dalam kesetiaan dan kebenaran.”

Jaminan itu Tuhan berikan kepada kita, umat milik kepunyaan-Nya. Untuk kuat bertahan di dunia ini.
Jadi, untuk apa kita takut?

Pdt. Agus Wijaya

RELATED ARTICLE  Pemimpin: Berlomba Menunjukkan Integritas