SINODEGKI.ORG, JAKARTA – Sehubungan dengan Pemilu Serentak 2024, Gereja Kristen Indonesia melalui GKI Sinode Wilayah Jawa Barat kembali menggelar “Ayo Nyoblos” dalam serangkaian literasi pemilu, diantaranya sosialisasi, pelatihan ToT (Train of Trainer), serial klip “Ayo Nyoblos”, serial meme “Ayo Nyoblos” di media sosial, kertu permainan, pin “ayo Nyoblos”, serta panduan Asyik.
“Ayo Nyoblos” adalah program dari Gerakan Kebangsaan Indonesia (GKI); satu badan pelayanan GKI Sinode Wilayah Jawa Barat yang menggelar berbagai kegiatan bertema kebangsaan dengan semangat inklusif, toleransi, dan kebhinekaan,’ ujar Ketua umum GKI SW Jawa Barat, Pdt. Sheph Davidt Jonazh.
Dan sebagai pembuka rangkaian kegiatan “Ayo nyoblos”, pada Sabtu, 12 Agustus 2023, dilakukan Deklarasi Pemilu Asyik bersama mitra – mitra kebangsaan GKI, seperti: Nahdatul Ulama, Muhammadiyah, Rumah Kepemimpinan, Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Parisada Hindu Dharma Indonesia, Majelis Buddhayana Indonesia, Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (matakin), Komunitas Baha’i, Komunitas Sikh, Katedral (Katolik), Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Zaman Akhir, dan lembaga pendidikan yang memiliki akses ke pemilih pemula (BPK Penabur, Universitas Maranatha, dan Universitas Krida Wacana).
Selain itu Deklarasi Pemilu Asyik yang bertempat di Kantor GKI Sinode Wilayah Jawa Barat ini, juga dihadiri oleh Bawaslu RI, Dewo Alief dan Ketua KPU DKI Jakarta, Wahyu Dinata.
“Ayo Nyoblos” adalah gerakan literasi pemilu dengan semangat netral, objektif dan inklusif untuk membantu jemaat atau warga dalam menggunakan hak pilihnya tanpa terkendala katidaktahuan,” ujar Lina Tjindra, Ketua Ayo Nyoblos 2024.
Pada hari yang sama juga dilaksanakan Pelatihan Ayo Nyoblos bagi lima puluh utusan gereja, klasis dan lembaga mitra Gerekan Kebangsaan Indonesia yang berasal dari area Jakarta, Bogor, Tangerang, Banten hingga Sukabumi. Pelatihan perdana ini berkolaborasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam memberikan materi pelatihan. Para peserta pelatihan diharapkan dapat menjadi inisiator Gerakan “Ayo Nyoblos” dan “Ayo Pantau” di gereja / klasis dan lembaga / komunitas asalnya.
