Konsisten Memelihara Niat Baik

0
122

Namun niat baik tak semestinya mendadak hilang hanya karena sambutan yang dingin. Kererusterangan yang tulus seharusnya tak perlu terhenti hanya karena ditolak atau tak dihargai. Teruslah melakukannya. Jangan biarkan hal-hal baik yang ada dalam dirimu menjadi hilang, apalagi berubah jahat, hanya karena orang lain menolak atau berbuat jahat kepadamu. Jangan pernah menggantungkan konsistensi bersikap dan berbuat baik pada respons atau perlakuan orang lain kepadamu. Tetaplah memerilihara niat baik dan keterusterangan yang tulus.

Niat baik untuk menolong tak selalu bersambut baik. Keterusterangan yang tulus tak selalu diterima dengan tangan terbuka apalagi dengan ucapan terimakasih. Kedegilan membuat orang menutup diri terhadap niat baik. Kesombongan membuat orang merasa tau dan bisa segalanya dan tak membutuhkan pertolongan sesamanya.

Belajarlah dari rasul Paulus dalam relasinya dengan umat di Korintus yang menolaknya, sebagaimana terekam dalam 2 Korintus 6:11-13. “Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu. Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu. Maka sekarang, supaya timbal balik — aku berkata seperti kepada anak-anakku –: Bukalah hati kamu selebar-lebarnya!”

RELATED ARTICLE  Refleksi Harian 7 April 2015