Batu Uji

0
99

Pdt. Agus Wijaya

Amos 6 : 1-8
2 Korintus 8 : 1-15

Dalam hidup, betapa banyak kita berjumpa dengan orang yang berharap kepada yang fana; harta, kekayaan, pangkat, jabatan, orang lain, bahkan bangsa lain. Ketika mengalami derita atau ancaman, justru harapannya kepada yang lain. Padahal sebagai manusia Tuhan sudah memberi kita banyak hikmat dan kemampuan, sebagainsebuah bangsa, Tuhan juga memberi banyak kekayaan yang patut diandalkan.
Amos mengecam sikap umat Israel yang memuja bangsa lain dan berharap kepada mereka padahal mereka adalah umat milik kepunyaan Tuhan.

Amos 6:1-2 (TB) “Celaka atas orang-orang yang merasa aman di Sion, atas orang-orang yang merasa tenteram di gunung Samaria, atas orang-orang terkemuka dari bangsa yang utama, orang-orang yang kepada mereka kaum Israel biasa datang!
Menyeberanglah ke Kalne, dan lihat-lihatlah; berjalanlah dari sana ke Hamat yang besar itu, dan pergilah ke Gat orang Filistin! Adakah mereka lebih baik dari kerajaan-kerajaan ini, atau lebih besarkah daerah mereka dari daerahmu?

Sebagai umat Tuhan, Amos mengingatkan mereka supaya mereka kembali kepada Tuhan, sumber kehidupan dan pengharapan mereka.
Paulus mencontohkan jemaat di wilayah Makedonia. Mereka baru mengenal Kristus namun mereka mempunyai kerelaan yang luar biasa untuk membantu saudara-saudara di Yerusalem yang mengalami penderitaan. Padahal mereka sendiri pun juga mengalami aniaya karena iman percata mereka;

2 Korintus 8:1-3 (TB) Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia.
Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.
Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.

RELATED ARTICLE  Mencari dan Menjadi Sahabat bagi Bumi

Paulus bahkan bersaksi bagi orang Makedonia kepada jemaat Korintus yang Paulus katakan kaya dalam segala hal (2 Kor. 8 : 6-7), namun mereka justru enggan menolong saudara di Yerusalem.
Hidup tidak selalu seperti yang kita harapkan -baik-baik saja- apakah dalam hidup itu kita tetap percaya kepada Tuhan dan memberikan yang terbaik dari diri kita, atau kita justru enggan berbuat baik?
Derita, sakit, masalah, pergumulan justru menjadi batu uji buat kita; apakah di masa seperti itu, kita tetap percaya kepada Tuhan dan tetap hidup dalam kasih dalam hidup kita?
Teladanilah jemaat Makedonia yang sekalipun menderita dan tak kaya namun mereka rela hati dan berlimpah kasih.