Pesan Pastoral BPMS GKI, HUT Ke – 33 GKI

0
166

SINODEGKI.ORG – Saudara-saudara yang dikasihi oleh Tuhan Yesus Kristus,

Kita patut bersyukur jika tahun ini kita diperbolehkan untuk merayakan penyatuan GKI yang ke-33.
Orang dapat beranggapan bahwa memelihara kesatuan gereja itu mudah, nyatanya tidak
demikian. Gereja selalu berada di dalam ketegangan antara yang ideal dan yang nyata. Yang ideal
selalu baik. Yang nyata tidak selalu baik. Seharusnya yang ideal itu yang dinyatakan, namun yang
nyata seringkali jauh dari yang ideal. Mengapa? Karena yang nyata adalah daging yang lemah
(Matius 26:41, Markus 14:38). Tetapi lemah bukanlah keadaan yang tidak bisa diubah. Kelemahan
daging bukanlah takdir yang tidak dapat diapa-apakan. Justru sebaliknya, kelemahan daging dapat
diubah menjadi kekuatan yang menakjubkan.

Saat ini GKI menghadapi berbagai tantangan. Tantangan itu sifatnya internal dan eksternal. Yang
internal antara lain konflik-konflik antar kelompok dan antar individu. Tidak perlu malu untuk
mengakuinya. Sekalipun semua menghayati panggilannya sebagai pelayan dan bertekad untuk
melayani Tuhan dengan sepenuh hati, namun karena alasan tertentu ada saja yang berkonflik.
Penatua dengan pendeta, pendeta dengan pendeta, anggota jemaat dengan anggota jemaat dan
sebagainya. Sebab konfliknya macam-macam, mulai dari yang sepele atau seharusnya sepele
sampai dengan yang prinsip atau dikesankan sebagai prinsip. Di alam yang semakin terbuka ini,
ekspresi orang juga semakin terbuka. Rasa tidak senang terhadap yang lain mudah dinyatakan
lewat sosial media. Lalu ditanggapi juga lewat sosial media. Persoalan menjadi semakin runyam.
Kesan-kesan berseliweran tanpa ada yang tahu ujung pangkalnya. Konflik-konflik eksternal tidak
kalah serunya. Di masa pandemi yang berkepanjangan, semakin banyak orang yang gelisah bahkan
terganggu jiwanya. Teori konspirasi laku keras. Sikap orang bisa menjadi ekstrem. Situasi politik
menjadi panas. Tidak hanya di Indonesia, di negara-negara lain juga begitu.

RELATED ARTICLE  Pesan Raker BPMS dan BPMSW-BPMSW GKI

GKI lahir dari sebuah imajinasi. Imajinasi tentang adanya kesatuan. Pertama-tama, kesatuan
gereja. Sebagaimana harapan Tuhan Yesus dalam doanya “…supaya mereka semua menjadi
satu…” (Yohanes 17:21). Tetapi kesatuan gereja itu patut dimengerti lebih luas lagi yaitu kesatuan
seluruh umat manusia, bahkan alam semesta. Imajinasi kesatuan semesta bukanlah sekadar
romantisme. Imajinasi tersebut adalah sebuah kebutuhan. Kebutuhan untuk dua hal: mencegah
kehancuran dan memajukan peradaban. Kepelbagaian yang tampak dalam kehidupan terlalu
rawan untuk dibiarkan begitu saja. Nafsu peng-agung-an diri mudah mencuat di tengah
kepelbagaian dengan akibat peniadaan terhadap yang lain. Kalau ini yang terjadi, salahnya bukan
terletak pada kepelbagaian yang ada di alam raya ini sendiri. Salahnya adalah pada kengganan
untuk berimajinasi bahwa yang beragam itu juga terhubung. Hubungan yang sebenarnya saling
bergantung. Kehidupan di alam semesta adalah kehidupan yang saling bergantung. Tetapi
kebergantungan tersebut tidak selalu kasat mata. Maka butuh imajinasi untuk mengakui dan
mengamininya. Selanjutnya, imajinasi tentang kesatuan hidup juga dibutuhkan untuk memajukan
peradaban. Peradaban bisa maju jika manusia mampu menjawab tantangan dengan kreativitas.

Apakah GKI mampu menghadapi tantangan-tantangan tersebut secara kreatif? Tidak ada satupun
yang bisa menjawab dengan kepastian. Potensi memang ada. Salah satunya adalah yang datang
dari pengalaman selama 33 tahun ini. Pengalaman mengelola kesatuan telah membuahkan banyak
kreativitas dan itu adalah modal yang baik untuk menghadapi tantangan-tantangan di masa kini
dan mendatang. Tetapi tidak ada yang dapat memastikan bahwa pengalaman yang sudah banyak
itu akan membuat GKI mampu menjawab tantangan-tantangan di masa kini dan nanti. Maka, tidak
ada jalan lain selain melanjutkan imajinasi tentang kesatuan GKI. Imajinasi ini belum selesai dan
mungkin juga tidak akan pernah selesai.

RELATED ARTICLE  Surat Pastoral BPMS GKI dalam rangka HUT GKI ke - 28 talun 2016

Akhirnya, Saudara-saudara, marilah kita terus bertekun dalam mengusahakan kesatuan GKI,
kesatuan seluruh umat manusia dan kesatuan alam semesta. “Karena di dalam Dialah telah
diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak
kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu
diciptakan oleh Dia dan untuk Dia”. (Kolose 1:16)

Minggu, 22 Agustus 2021
Teriring salam dan doa

Pdt. Handi Hadiwitanto Pdt. Danny Purnama

Ketua Umum Sekretaris Umum