Pesan Pastoral Natal BPMS GKI 2022

0
38

I’m learning how to cope with heaven calling you home
And we try to be strong with all this going on
We’ll just try to keep trying I suppose
Confused how to deal with this
Its kinda messed if I’m being real with it
And we’l try to get by, try to get by
Remember in your darkest moments
To thank God we’re alive
(Saya sedang belajar bagaimana bertahan
Dengan surga memanggilmu pulang
Dan kami mencoba untuk menjadi kuat dengan semua yang terjadi
Kami hanya akan mencoba dan terus mencoba
Walaupun terkadang mengalami kebingungan bagaimana menghadapinya
Kacau ketika mencoba untuk menghadapinya secara realistis
Namun kami akan terus mencoba untuk terus bertahan
Ingatlah di saat-saat tergelap Anda
Tetaplah bersyukur kepada Tuhan bahwa kita masih hidup)
(Potongan dari kutipan lagu, “Thanks God I am Alive”, Manic Drive)


SINODEGKI.ORG – Bapak ibu, saudara, anggota jemaat dan simpatisan GKl yang terkasih,
Potongan lirik lagu di atas bukanlah berasal dari lagu Natal atau dikutip dari salah satu lagu rohani Kristen.
Lagu di atas kutipan dari salah satu lagu sekuler namun ditulis oleh seorang Kristen dan isinya berisi
sebuah refleksi tentang perjuangan seseorang tetap bertahan menghadapi sulitnya kehidupan. Potongan
lirik lagu ini mengajak kita melihat sisi lain kehidupan untuk kita belajar bersyukur kepada Tuhan dalam
situasi apapun. Apakah saudara saat ini dalam keadaan baik-baik saja? atau sedang mengalami sakit? Atau
mungkin mengalami berbagai kesulitan karena pekerjaan, usaha atau relasi sulit? Melalui perenungan ini
kami mengajak kita semua untuk terus berjuang dan tidak menyerah dan kalah. Mari kita mengarahkan
hati untuk terus belajar beryukur, jika saudara berkesempatan membaca tulisan ini artinya kita masih
diberi kesempatan kehidupan oleh Tuhan, dan artinya juga masih ada kesempatan untuk kita berjuang
dan mengubah segala sesuatu menjadi lebih baik dengan seijin Tuhan.


Tahun ini adalah tahun ketiga sejak masa pandemi kita merayakan Natal dengan situasi dan suasana yang
berbeda. Banyak hal yang membuat kita dipaksa berubah dan menyesuakan dengan berbagai perubahan
keadaan. Ada banyak bagian-bagian yang memang membuat hidup kita menjadi lebih sulit namun ada banyak hal lain Juga yang melahirkan hal baik dalam situasi pandemi ini. Gereja Kristen Indonesia pada
semua aras balk secara sendiri-sendiri maupun dengan cara bersinergi dan bersama sama belajar
mengelola berbagai perubahan ini, supaya pelayanan bagi kebutuhan jemaat tetap berlangsung dengan
berbagal macam kesulitannya.

RELATED ARTICLE  Pesan Pastoral Raker BPMS GKI


Pada akhir tahun 2022 tepatnya pada tanggal 29 November- 01 Desember bertempat di Wisma
Sejahtera, Magelang, Majelis Sinode telah melakukan persidangan dengan beberapa materi yang dibahas
di antara proses amendemen Tata Gereja dan Tata aksana GKl. Proses perubahan dan amendemen
diharapkan semakin meningkatkan kualitas untuk mengatur pelayanan GKI di semua aras, sekaligus
mengingatkan kepada kita sebuah proses terus menerus dan tidak berhenti dan akan terus berlansung
untuk peningkatan pelayanan Gereja Kristen Indonesia. Dalam persidangan sinode kali ini sesuai dengan
Tata gereja dan Tata LAksana GK! juga telah diputuskan perubahan kepemimpinan dalam struktur BPMS,
pengurus BPMS yang lama periode 2018- 2022 telah menyelesaikan tugas-tugasnya dengan sangat baik,
dan kita layak untuk memberikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk kerja keras
pelayanan mereka. Pada saat yang sama struktur yang baru (BPMS GKI 2022 2026) juga telah dibentuk
dan dilantik untuk melanjutkan tugas kepemimpinan dan pelayanan Sinode GKI. Ada catatan setelah
melalul berbagai dinamika percakapan ada beberapa organ struktur yang memang masih harus
diperlengkapi dan saat ini juga sedang berproses, dan segera menyusul dilantik supaya pelayanan BPMS
juga berjalan dengan baik dan lancar. Kami mohon dukungan doa dari seluruh jemaat agar semua proses
ini bisa dilewati, dan personalia BPMS yang baru dibentuk bisa mengemban tugas pelayanan dengan baik,
dengan pertolongan Tuhan.

Menyongsong dan menghayati Masa Raya Natal tahun 2022 dan memasuki tahun baru 2023 ada
beberapa catatan refleksi yang patut untuk kita hayati dan renungkan bersama-sama :

  • Menghayatl dan menemukan hal yang paling bermakna dalam kehidupan.
    Ada dua tonggak penting dalam hidup manusia yaitu kelahiran dan kematian. Namun yang
    terpenting sebenarnya bukan pada dua titik itu melainkan keberadaan waktu di antara dua titik
    itu. Dalam bahasa Yunani sering digunakan kata “Kairos” yang sering diterjemahkan sebagai
    “kesempatan.” Bagaimana kita memilih dan mengisi waktu kita di antara dua titik menjadi sangat
    penting. Bagaimana kita harus menghidupi kesempatan itu dengan hal-hal yang paling bermakna
    serta berefleksi secara terus menerus dalam hidup kita sehingga kita tidak kehilangan arah.
    Tokoh-tokoh seputar Natal merepresentasikan orang-orang yang hidup mengikuti pilihan Tuhan
    yang kisahnya mengisi sejarah, memberikan pelajaran dan menginspirasi kita. Perjuangan Yusuf
    dan Maria melahirkan bayi Yesus sekalipun sudah dipilih oleh Tuhan namun justru mengalami
    baglan hidup yang tidak serta merta mudah. Kesabaran dan kesetian mereka menjalani misi
    Tuhan menjadi langkah-langkah mulia yang mestinya juga harus kita jalani. Orang Majus yang
    kisahnya harus berjalan berkilometer jaraknya melewati padang gurun hanya untuk bertemu bayi
    Yesus mestinya menjadi pelajaran berharga bahwa berjumpa dengan Yesus adalah sebuah
    prioritas utama dan pertama dalam kehidupan. Sebagai para pengikut Kristus menjadi penting
    untuk kita juga harus terus berjuang dan tidak menyerah agar hidup kita juga terus mengalami
    perjumpaan dengan Yesus.
  • Kesedlaan dirl ikut ambil bagian dalam pekerjaan Tuhan
    Kecenderungan manusia jika diperhadapkan pada pilihan-pilihan biasanya akan mermilih bagian
    yang paling gampang. Ini sangat manusiawi. Namun ketika menjalin relasi dengan Tuhan
    menghadirkan diri kita sebagai utusan-Nya maka kadang kita harus dipaksa memilih bagian yang
    suilt dan tidak mengenakkan. Tidak ada pilihan lain selain taat bagi Yusuf dan Maria untuk
    menjalani tugas dari Tuhan. Mereka mau direpotkan untuk pekerjaan besar penyelamatan banyak
    orang. Sudahkah penghayatan ini juga dihidupi oleh kita semua? Penjelasan ini jika disampaikan
    dengan kalimat sederhana, “Bersedialah untuk direpotkan” untuk tujuan pekerjaan Tuhan.
    Seperti Tuhan tidak mengecewakan orang-orang pilihan-Nya kita juga mengimani bahwa Tuhan
    juga tidak tidak akan membiarakan orang-orang yangdikasihiNya dipermalukan.
  • Bukan menjadi pusat perhatian namun merendahkan diri dan menjadi alat memuliakan Allah
    Disadari atau tidak dunia menarik manusia berlomba untuk menjadi yang terhebat, terkuat,
    terpopuler dsb. Ini sejalan dengan teori Abraham Maslow soal 7 kebutuhan dasar manusia di
    mana salah satu yang kebutuhan terpenting adalah kebutuhan aktualisasi. Media sosial saat ini
    menjadi alat paling dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan menjadi penting dan
    aktualisasi ini. Natal selalu mengingatkan kepada kita bahwa sebagai anak-anak utusan Allah
    hidup kita berbeda dengan pilihan jalan hidup dunia. Alkitab mengajarkan kepada kita untuk
    mengosongkan diri, memilih jalan sepi dan merendahkan diri serta bukan untuk memuliakan diri,
    melainkan memuliakan Allah. Inilah yang harus diingatkan dan direfleksikan secara terus
    menerus.
  • Mencari Kehendak Tuhan dalam Semua Peristiwa
    Kutipan lagu , “Thanks God I am Alive”, di awal tulisan ini ditulis oleh dua orang kakak beradik
    Michael dan Shawn Cavallo dari Kanada. Mereka sedang mengalami kesedihan salah satunya
    ditinggal oleh ibunda tercintanya. Salah satu refleksinya dalam lagu itu jika diterjemahkan artinya
    adalah, “Terima kasih Tuhan, Saya masih hidup”. Setelah pandemi yang merenggut banyak
    nyawa, maka kita harus bersyukur masih diberi kehidupan. Kita tidak boleh meratapi dan
    menyalahkan situasi dan peristiwa yang menurut kita buruk, namun justru belajar berusaha
    mendengar dan mencari kehendak Tuhan. Kita harus belajar mendengar apa maksud Tuhan
    dibalik peristiwa yang sedang terjadi bahkan yang paling buruk sekalipun.
  • Memasuki level kehidupan yang berbeda
    Ketika pandemi berlangsung kita mengalami kekagetan saat semua kegiatan harus dilakukan di
    rumah termasuk di dalamnya kegiatan peribadahan. Orang memperdebatkan tentang tentang
    peribadahan secara online. Saat pandemi berangsur membaik kegiatan pelayanan gereja secara
    onsite mulai bisa berlangsung. Percakapan muncul ketika mempertanyakan apakah harus onsite
    atau tetap online. Pada bagian ini kita diajak untuk berani berpikir secara progresif tidak terikat
    hanya sekadar harus begini atau begitu tapi substansi dan esensi dari peribadahan kita kepada
    Tuhan yang tidak melulu dibatasi oleh batasan-batasan manusia. Yohanes 4: 23 mengingatkan
    kita demikian, “Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki
    penyembah-penyembah demikian.”
  • Kehati-hatian dan keteraturan
    Memasuki akhir tahu 2022, jumlah kasus covid-19 cenderung menurun. Mereka yang terpapar
    juga cenderung ringan. Hampir semua aktivitas seperti sekolah, pekerjaan, perdagangan, dan
    juga transportasi mulai dibuka. Jumlah pengunjung gereja juga mulai meningkat. Mungkin kita
    pernah mendengar ada orang berkata, “Pandemi sudah selesai tidak usah pakai masker lagi.” Ini
    yang harus diwaspadai. Sekalipun situasi membaik jangan menghilangkan kehati-hatian dan
    kewaspadaan, terutama di kegiatan seputar Natal dan tahun baru. Sekian lama orang merayakan
    Natal di rumah bisa saja banyak orang berpikir inilah saatnya kembali merayakan Natal di Gereja..
    Lebih baik mencegah dan berjaga karena status pandemi masih belum dicabut oleh pemegang
    otoritas yaitu pemerintah. Awal Desember ini kita juga mendengar ada aksi pengeboman di salah
    satu markas polisi di Bandung. Mengingatkan kita bahwa para pelaku terorisme masih ada, oleh
    karena itu gereja sekali lagi tetap harus berhati-hati, berjaga-jaga dan jangan kehilangan
    kewaspadaan. JAngan sampai yang sudah semakin membaik disambut dengan euphoria yang
    berlebihan yang bisa merugikan.
RELATED ARTICLE  Surat Pastoral BPMS GKI dalam rangka HUT GKI ke - 28 talun 2016

Akhirnya mewakili Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) Gereja Kristen Indonesia kami hendak
mengucapkan Selamat merayakan Natal 2022 dan Tahun baru 2023 kepada seluru jemaat GKl. Tuhan
kiranya terus menolong, memperlengkapi dan memberkati kita semua sekalgus memandu hidup kita agar
terus mejadi berkat bagi sesama dan kehidupan. AMIN.

Salam kami,
Badan Pekerja Majelis Sinode
Gereja Kristen Indonesia

Pdt. Agus wilaya Pjs. Pdt. Suhud Setyo Wardono

Pjs. Ketua Umum Sekretaris Umum