Allah Sang Pemahat Ulung

0
87
ukiran. foto: icon.org.uk

Pdt. Thomas Kilyon Kartomo,

Ukir-ukiran yang bagus dan monumental tidak diukir di atas kayu yang lunak atau biasa-biasa, tetapi diukir di atas kayu-kayu yang keras. Ukiran yang diukirkan pada kayu yang empuk, tidak akan berusia lama; sebab bahan kayu yang empuk tidak bisa bertahan lebih lama. Namun kayu-kayu yang keras, akan berusia lebih lama, dan dapat “mengabadikan” nilai seni yang tinggi.

Hal-hal baik yang bernilai abadi, juga tidak diukir pada diri orang-orang yang lembek (empuk) mentalnya, namun diukir pada diri orang-orang yang bermental keras (baja). Tetapi sadarkah Anda bahwa orang-orang yang bermental keras itu, pada umumnya memiliki kepribadian yang keras. Sifat keras tersebut terjadi karena bentukan alam/lingkungan yang keras.

Alam atau lingkungan yang keras, tidak selamanya jelek. Allah kadang memakai alam/lingkungan yang keras untuk membentuk pribadi yang tangguh. Demikian juga dengan kata-kata yang keras dan tajam, tidak selamanya jelek. Teguran keras dan kritik yang tajam kadang Tuhan pakai untuk membentuk orang-orang kuat dan keras (bermental baja), agarnya hidupnya memiliki ukiran karakter  yang indah dan berkesan abadi.

Teguran keras dan kritik tajam tidak selamanya bermaksud jelek. Teguran keras dan kritik yang tajam di tangan para ahli pegukir kehidupan, akan menjadi seperti pahat baja yang tajam bagi sebongkah batu keras yang siap dibentuk menjadi patung monumental dalam sejarah kehidupan manusia. Jadi jangan takut/menghindar dari kritik/teguran yang keras; karena bila hal itu Tuhan izinkan terjadi pada dirimu, engkau akan dibentuk dan dipakai Tuhan untuk hal-hal yang memiliki nilai abadi.

RELATED ARTICLE  LAKUKAN DENGAN TULUS