Cabai

0
90

Pdt. Untari Setyowati,

Semua orang mengenal cabai. Ada macam-macam cabai, cabai rawit hijau, biasanya untuk dimakan bersama gorengan, cabe rawit merah yang rasanya pedas dan panas biasanya untuk sambal dan masakan, cabe merah keriting biasanya untuk sambal dan masakan, ada juga cabe hijau besar untuk masakan.

Diantara jenis cabai tersebut, yang paling pedas dan terasa panas di saat dimakan adalah cabai rawit merah dan dipakai untuk peribahasa: kecil-kecil cabai rawit, yang artinya, biar kecil tapi pedas dan panas, tidak bisa dianggap sepele.

ternyata cabe mengandung banyak manfaat, selain kandungan vitamin A,B,C, besi, fosfor, kalsim yang diperlukan tubuh juga untuk mengobati rematik, dan lain-lain. Cabai menimbulkan sensasi pedas dan panas.

Mazmur 37:8 “Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan”. Pemazmur mengajak kita untuk dapat mengendalikan diri saat marah yang memunculkan panas hati dan dapat membawa kepada kejahatan.

Sebagaimana saat makan cabai, rasa pedas yang muncul lama-lama menimbulkan rasa panas. cabai memanglah bermanfaat, namun bila tidak terkendali akan menyebabkan kita sakit.

Sebagaimana cabai menimbulkan rasa pedas dan panas, marah adalah rasa yang muncul saat kita merasa tersinggung, kecewa, dan terluka.. saat kita merasa panas hati namun bisa berakibat fatal, yaitu tindak kejahatan.

Belajarlah dari makan cabai saat merasa pedas dan panas, berhenti makan cabai. demikian pula dengan marah kalau sudah menimbulkan pedas dan panas, kendalikan diri karena dampaknya adalah melakukan kejahatan.

Sebagaimana beberapa hari ini kita melihat dampak dari marah, yang berakibat kejahatan dengan meneror orang melalui bom bunuh diri mulai dari kota Surabaya…

Mari, kita kendalikan diri, hentikan marah, carilah damai sejahtera bagi diri dan sesama manusia.

RELATED ARTICLE  The Courage to Teach