Melindungi Hak Anak Lebih Penting selama Pandemi Covid-19

0
165
Kegiatan anak-anak. (Foto: Albin Hillert/WCC)

SINODEGKI.ORG – Bagi anak-anak, permasalahan yang muncul selama pandemi Covid-19 ternyata lebih pada dampak tindakan pembatasan sosial dibandingkan masalah kesehatan itu sendiri. Pengurungan dapat membuat anak-anak berisiko mengalami kekerasan dalam rumah tangga, dan memengaruhi hak mereka atas pendidikan, perawatan, dan perlindungan. Gereja-gereja di seluruh dunia dinilai memiliki posisi yang tepat untuk melindungi dan memperjuangkan hak-hak anak lebih jauh.

Dalam podcast yang dimoderatori Frederique Seidel, penasihat senior hak anak di Dewan Gereja Sedunia (WCC), Cornelius Williams, direktur asosiasi dan kepala global perlindungan anak untuk divisi program UNICEF, berbagi keprihatinan tentang dampak pandemi Covid-19, bersama Pendeta Patricia Bisnauth dari Gereja Presbiterian di Guyana dan kepala eksekutif dari Afiliasi Keluarga Berencana Karibia.

Cornelius Williams menggambarkan dampak pada hak-hak anak sebagai “krisis di dalam krisis, di mana tindakan pembatasan sosial menimbulkan ancaman serius terhadap hak-hak dasar, seperti pendidikan, perawatan, perlindungan, standar hidup yang layak, dan bahkan hak untuk bermain dengan anak-anak lain”.

Williams sangat prihatin tentang peningkatan risiko kekerasan dalam rumah tangga dan pelecehan seksual untuk anak-anak dari keluarga yang tidak harmonis.

“Pengurungan di rumah karena pandemi dapat menimbulkan sejumlah risiko yang pada gilirannya menyebabkan ketidakstabilan emosional di antara anak-anak yang terpapar. Para pemimpin gereja dapat membantu dengan mendorong dialog di jemaat mereka, tentang pengasuhan yang positif untuk mendukung anak-anak dalam pertumbuhan mental mereka. Pemimpin agama harus waspada dan memperhatikan keluarga yang rentan,” Williams menjelaskan, seperti dilansir oikoumene.org pada 31 Agustus yang lalu.

Sementara itu Pdt Patricia Bisnauth menjelaskan betapa parah dampak pandemi di Karibia, di mana pelecehan seksual dan bentuk kekerasan lain terhadap anak meningkat tahun ini.

RELATED ARTICLE  Pengurus Pusat GMKI Kunjungi Kantor BPMS GKI

“Gereja dapat membuat perbedaan dalam melindungi anak-anak, walaupun kita juga memiliki pekerjaan yang harus kita lakukan dalam hal memungkinkan diri sendiri untuk membawa kesembuhan,” katanya.

Ia merujuk pada teladan Yesus, dengan menjelaskan, “selalu memperlakukan yang rentan dengan cinta dan kasih sayang,” yang menurutnya “harus menjadi inti dari karya pastoral kita dan misi Kristen kita.”

WCC dan UNICEF telah bekerja sama berkaitan dengan hak-hak anak melalui kemitraan global selama lima tahun. Seidel mendorong gereja dan mitra anggota WCC untuk memanfaatkan alat dan sumber daya yang tersedia untuk mencegah kekerasan terhadap anak dan membantu mereka meningkatkan hak-hak mereka. (oikoumene.org/at)