Memelihara Kesadaran Atas Anugerah Tuhan

0
96

SINODEGKI.ORG – Melayani dengan tulus tidak selalu mulus, pun tidak selalu menghasilkan respon yang mendukung. Terkadang kita harus menghadapi respon yang menyakitkan, seperti penolakan, penghinaan, dan fitnah. Respon negatif seperti ini bisa datang sedemikian sadisnya, sehingga kita kalau tak dapat menguasai diri dengan baik– dapat tergoda untuk membalas dan lalu melakukan kejahatan.

Tapi kalau kita sungguh-sungguh menyadari bahwa pelayanan, dan kemampuan melakukan pelayanan, bukan pertama-tama datang dari kesalehan dan/atau kehebatan kita, melainkan semata-mata oleh kemurahan Allah, maka respon sesadis apapun tak akan mampu menggoda kita untuk membalas, juga takkan mampu memaksa kita untuk menarik diri dari pelayanan. Seperti Paulus, kita dengan tegas dapat berkata: “Oleh kemurahan Allah kami telah menerima pelayanan ini. Karena itu kami tidak tawar hati. Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.” (2 Kor. 4:1-2)

Karena itu, sungguh amat penting untuk selalu memelihara bahwa kalau kita dapat melayani atau melakukan hal-hal yang berdayaguna bagi sesama dan dunia, itu bukan kerena kesalehan dan kehebatan kita, melainkan semata-mata anugerah Tuhan. Kesadaran ini akan menjadi sumber kekuatan yang tak pernah kering dalam menghadapi aneka tantangan, bahkan fitnah dalam pelayanan atau dalam melakukan hal-hal yang baik, baik bagi sesama dan berguna bagi perkembangan dunia.

RELATED ARTICLE  Ketika Harus Menoleh Ke Belakang