SINODEGKI.ORG – “Menurut saya, tepatlah bila saya meminjam apa yang Yesus katakan dalam Yohanes 11: 25 bahwa orang percaya padaKu akan hidup, walaupun ia sudah mati. Pdt. Kuntadi memang sudah meninggalkan kita, tetapi ia tetap hidup di hati kita semua. Khususnya kita yang secara langsung terdampak oleh kehidupan Pdt. Kuntadi,” khotbah Pdt. Arliyanus Larosa dalam ibadah pelepasan jenazah almarhum Pdt. Em. Kuntadi Sumadikarya, Jumat, 21 September 2018 di GKI Gunung Sahari.
Pdt. Em. Kuntadi Sumadikarya berpulang pada hari Senin, 17 September 2018, pukul 20.49 WIB di RS Dharmais. Beliau meninggal setelah lama bertahan dalam penyakit yang ia derita. Pdt. Em. Kuntadi Sumadikarya adalah mantan Ketua Umum GKI Sinode Wilayah Jawa Barat (BPMS GKI Sinode Wilayah Jawa Barat) 3 periode, 2000 – 2003, 2003 – 2007, dan 2007 – 2013. Selama kepemimpinannya, beliau menggagas Gerakan Kemanusiaan Indonesia yang mulai memberikan pelayanan kemanusiaan sejak tsunami Aceh 2004.
Almarhum Pdt. Em. Kuntadi Sumadikarya merupakan seorang penulis yang aktif, bahkan dalam sakitnya beliau masih menulis baik melalui sosial media maupun media elektronik. Selain beberapa buku yang secara pribadi telah ditulisnya.
“Saya mengenal dua Kuntadi, Kuntadi muda dan Kuntadi tua. Semakin tua, Kuntadi menjadi sosok yang lembut walaupun tetap tegas. Dan dari beliau saya banyak belajar tentang hidup dan pelayanan,” ujar Pdt. Imanuel Kristo dalam sambutannya.
“Kuntadi, sosok yang unik. Solitaire, tapi punya kepedulian yang dalam terhadap masalah kemanusiaan. Cerdas, tajam, tegas, rasional, tapi sekaligus juga arif, dalam, bijak, dan spiritual,” Pdt Sheph Davidy Jonazh, Ketua Umum BPMSW GKI SW Jawa Barat, sebagaimana dikutip dalam laman satuharapan.com.
Jenazah almarhum Pdt. Em. Kuntadi Sumadikarya dikremasi di Krematorium Oasis Lestari, Tangerang, Jumat, 21 September 2018.
Selamat jalan pak Kun…
