SINODEGKI.ORG – Rabu, 28 November 2018, Persidangan XX Majelis Sinode GKI memasuki hari kedua. Persidangan dimulai dengan pemahaman Alkitab yang dipimpin oleh Pdt. Danny Purnama dengan tema: “Berderaplah Satu.” Salah satu diskusi dalam pemahaman Alkitab adalah bagaimana GKI berderap bersama dalam karya, bukan sekedar maju secara internal tetapi juga bagaimana GKI berderap bersama dalam karya bagi bangsa.
Persidangan dilanjutkan presentasi Pdt. Arliyanus Larosan mengenai ajaran sosial politik gereja. Kemudian persidangan dilanjutkan dengan seminar yang dibawakan oleh Amin Muzhakir, peneliti dari Lembaga Penelitian Indonesia (LIPI). Seminar mengambil tema: “intoleransi Politik, tantangan gereja kekinian. Diskusi dalam seminar ini adalah bagaimana GKI harus bersikap dalam situasi radikalisme yang semakin meningkat sehingga GKI juga dapat berperan dalam menciptakan suasana yang lebih kondusif khususnya menjelang pemilu yang akan berlangsung tahun depan.
Persidangan kemudian dilanjutkan dengan laporan dari bidang-bidang, yaitu: bidang persekutuan, kesaksian pelayanan, sarana penunjang, dan sumber daya manusia. Beberapa rekomendasi yang dihasilkan menindaklanjutkan laporan. Persidangan dilanjutkan dengan sidang tertutup mengenai panitia nomisasi. Persidangan hari ke-2 ditutup dengan ibadah Taize bersama.
