Sidang Majelis Pekerja Harian PGI 2018

0
76

SINODEGKI.ORG – Radikalisme dan polarisasi di tengah masyarakat yang berkembang beberapa tahun belakangan ini menjadi keprihatinan Sidang Majelis Pekerja Harian (MPH) Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) yang berlangsung di Grha Oikoumene, Jakarta pada 23-25 Mei 2018.

Radikalisme dan polarisasi dipandang telah masuk dan merusak perkembangan keluarga yang menjadi tempat pertama anak-anak Indonesia menerima pendidikan dan kasih sayang. Bahkan, korban jiwa pun berjatuhan akibat gelombang radikalisme yang mengisi ruang publik. Dalam konteks ini, penguatan Pancasila dan wawasan kebangsaan harus menjadi pekerjaan rumah semua pihak dalam menghadapi gempuran ideologi transnasional; gerakan politik global yang hendak menempatkan dunia di bawah ideologi keagamaan yang fundamentalistik dan eksklusif, bahkan ditempuh dengan jalan kekerasan.

PGI sendiri selama beberapa tahun belakangan memberi perhatian kepada persoalan radikalisme melalui program yang bertujuan melahirkan penggerak perdamaian di sejumlah lokasi; ini sejalan dengan arah yang dihasilkan dalam Sidang Raya PGI di Nias 2014,. Selain itu, bersama Unit Kerja Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban (UKP DKAAP), PGI terlibat dalam sejumlah forum lintas agama untuk memperkuat ideologi Pancasila dan menguraikan berbagai kendala serta kecurigaan yang menghambat interkasi antaragama.

 

Kerjasama antaragama juga berlangsung di wilayah generasi muda, seperti pelibatan anak-anak muda sebagai penggerak perdamaian maupun kerjasama PGI dengan lembaga-lembaga lintas agama dalam program Temu Kebangsaan Orang Muda. Sebuah program tahunan yang dilakukan dalam rangka menggumuli tantangan-tantangan masa kini, misalnya persolan lingkungan hidup, korupsi, media, pendidikan dan kebudayaan.

Relasi lintas agama juga dibangun PGI melalui serangkaian advokasi terhadap berbagai kebijakan, seperti RUU Perkelapasawitan, kekerasan seksual, buruh migran, RUU Perlindungan Umat Beragama (PUB) dan RUU KUHP. Upaya advokasi ini dilakukan dalam gerak bersama dengan lembaga dan mitra lintas agama unutk penguatan kehidupan demokrasi di Indonesia.

RELATED ARTICLE  Percakapan Gerejawi Pnt. Erchia

Di luar ini, sidang juga memberi perhatian pada pergumulan masyarakat Papua yang terekam dalam Konferensi Gereja dan Masyarakat (KGM) Papua yang berlangsung di Sorong, Papua Barat, 9-12 April 2018. Konferensi ini membahas sejumlah isu seperti pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, HAM, Politik dan Hukum, kebudayaan, Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur dan serta Teologi Kontekstual. Hasil-hasil ini diharapkan dapat segera disampaikan kepada pemerintah.

Sidang MPH PGI adalah sidang yang dilakukan setiap enam bulan untuk mengevaluasi pelaksanaan program kerja yang dihasilkan oleh Sidang Raya dan Sidang Majelis Pekerja Lengkap (MPL) PGI. (spw/pgi.or.id)