To follow or to un-follow Jesus?

0
58

Pdt. Yahya Wijaya,

Kalau Yesus punya akun Twitter, kira-kira saudara follow atau tidak? Kira-kira banyak atau tidak ya yang mau jadi ‘friends’ nya Yesus? Pada masa hidupnya di dunia, Ia punya sekelompok kecil pengikut yang Ia sebut sahabat-sahabat (Yoh 15:14-15). Jumlahnya tidak terlalu banyak jika mengingat keajaiban-keajaiban yang Ia lakukan. Mengapa? Jadi sahabat Yesus sebenarnya tidak selalu menguntungkan.

Yesus sendiri tidak menjanjikan sahabat-sahabatnya akan selalu aman apalagi senang. Sebaliknya, Ia memeringatkan mereka bahwa sebagai sahabat-sahabatnya, mereka akan mengalami banyak tantangan dan kesusahan. Jika kamu ‘follow’ Aku, bukan hanya kamu akan di-unfollow dan di-unfriend oleh banyak orang, tetapi juga akan dibenci dan dianiaya

Dunia akan membenci kamu! Dunia akan menganiaya kamu! Siapakah dunia? O, bukan orang jauh, bukan orang yang tidak kamu kenal, bukan orang yang kepadanya kamu bisa bersikap ‘emangnya gue pikirin.’ Mereka mungkin bagian dari komunitasmu, mungkin orang yang saudara segani, mungkin malah menentukan periuk nasi saudara. Dunia barangkali orang-orang yang ada di situs pertemanan saudara.  Saudara selama ini ‘follow’ mereka. Tetapi pastinya dunia bukanlah orang-orang yang sudi menjadi friends dari Yesus, bukan yang dengan senang mengklik ‘follow’ pada akun Yesus!

Dunia adalah mereka yang tidak suka kalau banyak orang bersalah diampuni begitu saja tanpa dihakimi terlebih dulu.Mengampuni, mungkin mereka tidak keberatan asalkan diijinkan mempermalukan atau melampiaskan kemarahan atas orang-orang tercela itu. Tetapi Yesus dengan antusias mengumumkan ‘dosamu sudah diampuni, aku tidak menghukum kamu, pergilah dan jangan berbuat dosa lagi.’ Yesus begitu mudah menjadikan orang-orang berdosa ‘friends.’

RELATED ARTICLE  Refleksi Harian 26 Maret 2015