WCC Pertemukan Penyedia Layanan Kesehatan Bahas Pandemi Covid-19

0
494
WCC menyelenggarakan pertemuan bagi penyedia layanan kesehatan berbasis gereja untuk membahas pandemi Covid-19. (Foto: Albin Hillert/LWF)

SINODEGKI.ORG – Dewan Gereja-gereja Sedunia (World Council of Churches/WCC) mengadakan pertemuan pada 19 Juni lalu, bagi penyedia layanan kesehatan berbasis gereja untuk membahas pandemi Covid-19, tantangan saat ini dan di masa depan.

Peserta pertemuan termasuk organisasi ekumenis regional, Patriarkat Ekumenis, serta asosiasi dan organisasi kesehatan gereja. International Christian Medical and Dental Association, Health Care Fellowship (Amerika Serikat), dan Medical Mission Sister juga mengirimkan wakilnya.

Peserta pertemuan mendiskusikan kapasitas keluarga dan komunitas untuk bertahan hidup dan kemampuan berkembang, di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi. Peserta pertemuan juga mengeksplorasi pertanyaan kompleks tentang bagaimana gereja dapat menawarkan suara kenabian dan tindakan praktis. Di antara rencana yang dibahas adalah usulan pembentukan “Komisi Gereja tentang Kesehatan dan Pengobatan” WCC.

Dr Mwai Makoka, eksekutif program WCC untuk Kesehatan dan Pengobatan (Health and Healing) membantu memimpin diskusi yang mengeksplorasi praktik-praktik sukses yang ditawarkan penyedia layanan kesehatan, serta komunitas yang paling membutuhkan mereka, “Jelas, beberapa masalah memerlukan advokasi internasional. Pertanyaannya adalah: ‘siapa yang memiliki telinga yang mendengarkan?’”, katanya, seperti dilansir oikoumene.org, 25 Juni lalu.

Pada titik ini, pandemi virus corona baru membutuhkan respons jangka pendek dan menengah untuk melindungi dan melestarikan kehidupan dan mata pencaharian. Peserta pertemuan juga merasakan perlunya pemetaan tujuan jangka panjang untuk ketahanan, keberlangsungan hidup manusia, dan pembangunan.

Misalnya, di daerah-daerah di mana pandemi memperburuk kerawanan pangan, kehadiran gereja sangat penting membantu mengisi kesenjangan yang tidak bisa dilakukan pemerintah. Tetapi, dalam jangka panjang, dapatkah gereja juga berperan dalam mengubah sistem yang tidak adil?

Gereja juga memiliki peran menjadi sumber informasi akurat yang terpercaya, meningkatkan kemampuan komunitas untuk mandiri, dan secara publik menghargai kontribusi penyedia layanan kesehatan berbasis agama — yang kesemuanya ini masih mempertahankan sikap spiritual terhadap kesehatan.

RELATED ARTICLE  Pendidikan Oikumene Keindonesiaan

“Merawat kesehatan kita sebagai satu keluarga manusia memerlukan pendekatan tim dari gereja dan penyedia layanan kesehatan di tingkat lokal, regional, nasional dan internasional,” kata Makoka, “Semakin kita tahu tentang tantangan dan sumber daya satu sama lain, semakin baik kita dapat mengoordinasikan respons global, sekarang dan di masa depan.”

Makoka didorong untuk melihat gereja-gereja di seluruh dunia lebih memikirkan masalah kesehatan.

“Sebagai profesional kesehatan Kristen, kami telah mengumpulkan banyak pengetahuan tentang bagaimana kami menjadi semakin vital bagi masyarakat, dan bagaimana kami sebenarnya dapat memperkuat pendekatan terhadap kesehatan dan terlebih pengobatan, apakah itu berarti membangun kesadaran, atau berdoa, dan berjalan bersama satu sama lain,” katanya. (oikoumene.org/at)